"Kan aneh, sekarang isu mobil Esemka ini muncul lagi. Pas menjelang Pilpres. Entah siapa yang membangkitkan lagi isu ini. Targetnya juga tidak jelas. Apakah ingin menumbuhkan popularitas Jokowi? Atau hanya sekedar menunjukkan kalau mobil Esemka yang mengorbitkan nama Jokowi ini ada wujud dan fisiknya secara faktual," kata Wasekjen PAN Saleh Partaonan Daulay kepada wartawan, Rabu (17/10/2018) malam.
Saleh juga meminta pemerintah menjelaskan soal adanya foto-foto mobil Esemka yang disebut mirip dengan mobil produksi China. Dia mengatakan semakin dibahas, mobil Esemka semakin tidak jelas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Proyek mobil Esemka ini sebaiknya dibuka secara transparan. Sebab, banyak pihak yang meragukan kalau mobil itu bisa diproduksi massal di Indonesia sebagai proyek mobil nasional. Apalagi, selama empat tahun terakhir kabar mobil ini seakan hilang dari pemberitaan," sambung Saleh.
Sebelumnya, Esemka kembali menjadi sorotan setelah ada foto mobil SUV berwarna putih sedang diangkut di jalan dengan tulisan 'Esemka Garuda I' di bagian belakang. Foto itu disebut mirip dengan mobil SUV buatan China, Foday Landfort kaca belakang, lampu belakang, hingga reflektor pun mirip dengan mobil China tersebut.
Baca juga: Mobil Esemka Mirip Mobil China? |
Ini bukan pertama kali mobil bertuliskan Esemka disama-samakan dengan mobil China. Sebelumnya ada juga pikap beremblem Digdaya yang juga merupakan salah satu model Esemka muncul di jalanan.
Pikap double cabin Digdaya disebut memiliki kemiripan dengan Foday Lion F22 Pickup Truck. Lion F22 pickup truck ini ditawarkan dalam dua varian mesin yakni 1.9L diesel dan 2.4 L bensin. Keseluruhannya dikawinkan dengan transmisi manual. Untuk mesin bensinnya mengambil dari jantung Mitsubishi.
Selain itu, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah juga sempat mempertanyakan soal mobil Esemka. Dia curiga mobil Esemka diimpor dari negara lain dan diberi stempel Esemka.
"Kita udah punya belum assembling? Jangan-jangan ini ada mobil diimpor dari negara lain kemudian di luar ditaruh stempel gitu," ujar Fahri, Senin (15/10/2018).
"Jadi satu-satunya industri yang kita punya mungkin industri mencetak stiker dan brand-nya itu doang," lanjut Fahri.
Staf Khusus Presiden, Diaz Hendropriyono sempat membantah kabar soal mobil Esemka yang disebut merupakan produk impor. Diaz mengatakan mobil dibuat secara lokal dan tidak diimpor dari Negeri Tirai Bambu.
"Nggak mungkin dong kaya gitu (impor mobil China dan ganti emblem). Namanya bukan produk lokal dong," jelas Diaz.
Saksikan juga video 'Benarkah 'Pabrik Esemka' di Cileungsi?':
(haf/haf)











































