"Dari tim saya, karena saya curiga di bawah jendela itu kayak lubang bekas peluru gipsumnya kayak berlubang dan itu ada serbuk putih juga bekas gipsum. Curiga di situ. Kita laporan ke bagian Pamdal untuk ditindaklanjuti," kata Edis di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (17/10/2018).
Penemuan lubang di bawah jendela ruangan Umam itu bermula dari pengecekan yang digelar di Gedung Nusantara I DPR terkait peristiwa peluru nyasar pada Senin (15/10). Edis masuk ke ruangan Umam yang bernomor 915 di lantai 9 Gedung Nusantara I sekitar pukul 15.30 WIB. Saat itulah dia curiga dengan lubang dan serbuk putih dari tembok gipsum di TKP.
Ia kemudian memanggil staf Umam, Nur Rainy yang ada di depan ruangan. Setelah menginformasikan keberadaan lubang itu ke Nur, Edis berkoordinasi dengan Pamdal DPR.
"Itu masih di dalam lemari, kita nggak berani otak-atik. Pelurunya ada di kanan atas. Tembus," ujarnya.
Sebelumnya, penemuan peluru di Gedung DPR bermula pada hari Senin (15/10) saat ada peluru nyasar ke ruang milik Anggota DPR F-Gerindra Wenny Warouw dan Anggota DPR F-Golkar Bambang Heri Purnama. Polisi sudah menetapkan dua orang PNS Kemenhub berinisial IAW dan RMY jadi tersangka.
Insiden serupa kembali terjadi hari ini, Rabu (17/10). Peluru tersebut bersarang di ruangan anggota DPR Fraksi Demokrat Vivi Sumantri Jayabaya dan ruangan anggota Fraksi PAN Totok Daryanto serta ruangan Umam.
Saksikan juga video 'Mencari Solusi Insiden Peluru Nyasar di Senayan':
(tsa/haf)