Permasalahan antara Rizal dan Paloh berawal dari pernyataan di sebuah stasiun TV. Ada tiga pernyataan Rizal Ramli yang dipersoalkan NasDem.
Pertama, pernyataan Rizal bahwa Surya Paloh seolah-olah bermain dalam kebijakan impor pemerintah. Kedua, NasDem juga mempermasalahkan pernyataan Rizal yang menyebut Presiden Joko Widodo takut kepada Surya Paloh. Terakhir, NasDem mempersoalkan pernyataan Rizal yang dianggap menyebut Surya Paloh 'berengsek'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak berselang lama, Rizal Ramli melaporkan balik Paloh. Saat melaporkan balik Paloh, eks Menko Kemaritiman itu mengajak sekitar 60 pengacara dari Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi). Rizal tak terima dilaporkan oleh pihak NasDem.
"Karena ada dugaan (Surya Paloh) cemarkan nama baik Rizal Ramli. Karena menurut lawyer atas nama NasDem, kami merusak nama baik NasDem. Padahal tidak pernah ada satu kata pun kami menyebut nama NasDem," ucap Rizal usai melaporkan Paloh di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (16/10/2018).
Rizal melaporkan Surya Paloh dengan Surat Tanda Terima Laporan bernomor: LP/B/1309/x/2018/Bareskrim. Dalam LP tersebut, Surya Paloh dilaporkan dalam dugaan pencemaran nama baik melalui media elektronik, seperti pada UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) serta Pasal 310 dan 311 KUHP.
![]() |
Rizal merasa dirugikan secara imateriil dan materiil oleh Surya Paloh. Dia akan menuntut Surya Paloh membayar uang sebesar Rp 1 triliun.
"Kerugian materiil dan imateriil, itu Rp 100 miliar, total Rp 1 triliun. Kami minta, seandainya polisi berhasil membuktikan dugaan merusak nama baik ini, agar Surya Paloh ganti rugi kerugian materiil dan imateriil seluruhnya. Nanti kami akan berikan seluruhnya kepada petani dan tambak garam di Indonesia," ucap Rizal.
Laporan balik Rizal Ramli kepada Paloh ditanggapi dingin NasDem. Sekjen NasDem Johnny G Plate mengingatkan agar hukum tak dibolak-balik. Ia kemudian menyebut Rizal Ramli selama ini ogah minta maaf dan selalu merasa benar.
"Sudah diminta untuk permohonan maaf. Kalau dilakukan permohonan, selesai masalahnya. Tapi sejauh ini nggak mau kan, merasa benar saja," ucap Johnny di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (16/10).
Sementara itu Partai Gerindra mendukung langkah Rizal Ramli yang melaporkan Paloh. Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade menilai apa yang dilakukan Rizal merupakan langkah yang tepat, mengingat ketegangan Rizal dan Paloh terlihat nyata di muka publik.
"Saya rasa langkah yang tepat yang dilakukan Bang RR (Rizal Ramli) ya untuk melaporkan balik. Jadi diuji saja, siapa yang salah nanti diproses hukum. Ini pembelajaran bagi semua pihak. Kita hindari pertengkaran di media massa yang menambah runyam masalah, jadi ya diuji saja lewat pengadilan. Itu rasanya lebih tepat," beber Andre.
Berbeda dengan rekan satu partainya, Habiburokhman punya pendapat lain. Meski menghormati langkah hukum, ia mengaku sedih melihat Rizal Ramli dan Paloh saling berselisih. Ketua Dewan Pembina ACTA itu berharap kedua tokoh ini bisa duduk bersama menyelesaian permasalahan.
"Kita berharap kedua orang tersebut kembali duduk bersama. Mereka berdua kan bersahabat sebetulnya. Jadi misal sedikit salah bicara atau memaknai, namanya miskomunikasi kan wajar," ujar Habiburokhman.
"Ya sudahlah, ngobrol baik-baik, ngopi, sehingga bisa kita contoh terutama bagi generasi muda," imbuh Ketua DPP Gerindra tersebut. (elz/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini