"Saya rasa kalau di Nawacita kan jelas ya salah satunya kalau ini dianggap janji presiden soal kesejahteraan prajurit, soal pembangunan infrastruktur pertahanan, semua itu jadi salah satu yang tercantum di Nawacita dan juga pemenuhan alutsista dan lain-lain. Kalau melihat yang dipaparkan sebetulnya kan ada peningkatan yang signifikan," kata Deputi V Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu Politik, Hukum, dan Pertahanan, Kemanan dan HAM Strategis Jaleswari Pramodhawardani, di Kantor CSIS, Jakarta Pusat, Selasa (16/10/2018).
"Satu, anggaran pertahanan saya rasa menjadi anggaran yang paling besar dalam APBN kita. Kemudian kesejahteraan di bidang perumahan terlihat dari bagaimana sampai 2018 sudah ada 200 ribuan rumah prajurit yang dibangun," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dani juga mengatakan ada peningkatan tunjangan untuk prajurit veteran sebesar 25 persen.
"Sesuai instruksi Presiden Jokowi dan sebagaimana diatur pada PP Nomor 31 Tahun 2018, tunjangan veteran mengalami peningkatan sebesar 25 persen," lanjut Dani.
Dani menambahkan, pemerintah juga sudah bisa mandiri dalam pembuatan pesawat. Pemerintah saat ini ingin membesarkan industri pertahanan untuk kebutuhan alutsista.
"Tadi memaparkan seperti pesawat CN 235 itu sudah bisa kita produksi sendiri. Intinya adalah di satu sisi kita ingin membesarkan industri pertahanan kita dengan membesarkan PT PAL, Pindad, PT DI untuk memenuhi kebutuhan. Tapi di sisi lain kita sadar betul bahwa kita masih butuh pesawat canggih yang belum kita bisa produksi sendiri seperti Sukhoi," jelasnya.
Saksikan juga video 'Wow! Panglima TNI Buat Pengadaan 7.000 Rumah Dinas Prajurit':
(idn/dnu)