Semua berawal saat I, yang berdomisili di Banten, sedang menjalani latihan di lapangan Perbakin. Kata Bamsoet, senjata itu tak sengaja meletus saat I mengisi peluru.
"Jadi saat dia reloading, pengisian megasin, dia terpencet, dia tidak tahu ada bahwa dia masih ada pelurunya dan mengeluarkan tembakan otomatis, maka yang keluar dari senjata itu lebih dari 1 peluru. Itu keterangan sementara yang bisa saya peroleh dari lapangan dan sudah ada yang bertanggung jawab dan ada unsur ketidaksengajaan," kata Bamsoet di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengapa jarak jangkauan tembakan itu sampai ke gedung DPR? Menurut Bamsoet, I sedang berlatih di lapangan yang dekat dengan gedung DPR.
"Ada pertanyaan kok sampai DPR? Ya karena memang tempat latihan yang dipakai yang paling pojok karena memang sangat dekat dengan DPR. Mungkin jaraknya dari situ ke parkir DPR 100 meter, ke atas kira-kira 200-300 meter dan masif efektif daya rusaknya kuat," kata Bamsoet.
Bamsoet mengaku telah mendesak kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara dan rekonstruksi. Glock 17 yang dipakai I berlatih disebut sudah dimodifikasi sehingga menjadi otomatis.
"Jadi itu senjata itu harusnya standar, dimodifikasi dan memakai alat kecil menjadi otomatis. Nah, Glock kaliber 9 itu jangkauan jelajahnya itu bisa mencapai 1,5 mil. Jadi tembakan efektif itu bisa 400 meter," jelas politikus Golkar tersebut.
"Kalau kita tembakkan ke atas, dia jatuhnya ke bawah itu kekuatan daya hancurnya sama dengan ketika ditembakkan. Jadi memang daya jelajahnya cukup jauh," tambah Bamsoet.
Seperti diketahui, peluru melesat ke ruang anggota Fraksi Gerindra Wenny Warouw di lantai 16 gedung Nusantara I, kompleks DPR. Selain itu, peluru masuk ke ruang anggota Fraksi Golkar Bambang Heri Purnama dan hampir saja mengenai stafnya. (gbr/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini