Ilmuwan UGM Terlibat dalam Kloning Anjing Ras Afghanistan

Ilmuwan UGM Terlibat dalam Kloning Anjing Ras Afghanistan

- detikNews
Sabtu, 20 Agu 2005 16:54 WIB
Yogyakarta - Uji coba kloning pada binatang kembali berhasil dilakukan. Kloning pada seekor anjing ras Afghanistan ini melibatkan seorang ilmuwan dan dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Yuda Heru Febrianto (37). Uji coba ini dilakukan Heru, begitu dosen Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM ini biasa dipanggil, bersama timnya di Seoul National University (SNU), Korea Selatan. Yuda merupakan satu-satunya putra Indonesia dalam uji coba mengkloning anjing ini.Anjing hasil kloning yang diberi nama Snuppy itu lahir pada 24 April 2005 lalu, namun baru dipublikasikan oleh SNU pada awal Agustus lalu. Nama Snuppy merupakan kepanjangan dari Seoul National University Puppy.Saat ini Heru masih menempuh program doktor di SNU hingga tahun 2006. Tim kloning anjing itu dibentuk oleh Program Doktoral Ilmu Visiologi Reproduksi Hewan SNU sejak tahun 2001 di bawah bimbingan Prof Dr Byong Chun Lee. Kepala riset proyek kloning anjing itu, Woo Suk Hwang kemudian melibatkan Heru sebagai salah satu dari 10 anggotanya. Riset itu oleh Heru sekaligus dijadikan sebagai bahan disertasi doktoral."Yuda saat ini masih di Korea. Dia telah meminta izin setahun lagi di sana untuk memperbaiki hasil penelitiannya. Kami bangga atas prestasi yang diraihnya ternyata ilmuwan UGM juga mampu dalam melakukan kloning anjing bersama-sama sebuah tim," kata Dekan FKH UGM Prof Dr Charles Rangga Tabbu ketika dihubungi detikcom, Sabtu (19/8/2005).Berdasarkan laporan Heru mengenai perkembangan studinya, kata Charles, anjing yang hasil kloning semula ada dua ekor dari ras Afghan. Namun satu ekor hanya bertahan seminggu. Sedangkan satu ekor lagi masih bertahan hingga sekarang yang diberi nama Snuppy. Kloning anjing yang dilakukan oleh tim dari SNU itu menggunakan metode Somatik Cell Nuclear Transfer (SCNT). SCNT merupakan sebuah metode pengambilan inti sel telur dan diganti dengan sebuah sel lain yang sudah diketahui sifat-sifatnya. Karena sel berisi semua informasi genetic (sifat-sifat keturunan) dari bentuk kehidupan, sel telur yang menjadi induk semang akan berkembang menjadi organisme yang sama secara genetic dengan donor sel. "Metode inilah yang dipakai saat ini untuk mengkloning. Untuk Snuppy sendiri, DNA diambil dari sel telinga yang kemudian dimasukkan ke rahim anjing ras Labrador sebagai induknya," demikian Charles Rangga Tabbu. (gtp/)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads