"Ya kalau begitu kan nggak profesional, peluru aja belum dicabut, kalian sendiri lihat baru dicabut, saya lihat wawancara di bawah sudah bilang nyasar, bagaimana itu proyektil itu harus ke laboratorium forensik tanya dulu, lihat dulu jenis ini jenis apa? Bentuknya begini kaliber berapa? Kalau memang dari lapangan tembak gampang begitu ketemu jenisnya, jenis senjata apa. Terus pelakunya ada di situ. Itu yang benar, jangan bilang ini nyasar, itu nggak boleh, seolah-olah itu menghilangkan jejak, jangan dong," ucap Wenny di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (15/10/2018).
Wenny meminta polisi membuktikan pernyataan penembakan ke ruangannya adalah peluru nyasar. Dia mempertanyakan senjata yang digunakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Ketua DPR Bambang Soesatyo bersama Perbakin DKI dan Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers untuk meluruskan informasi mengenai penembakan di dua ruang anggota DPR. Bambang menyatakan penembakan itu berasal dari peluru nyasar.
Kesimpulan itu diambil dari pemeriksaan yang dilakukan tim Polda Metro Jaya. DPR juga sudah melakukan komunikasi dengan pihak Perbakin.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini