Pantauan detikcom, Senin (15/10/2018), terlihat besi-besi pembatas sudah mulai berkarat. Bahkan pembatas JPO terlihat sudah mulai lepas termakan usia, meski pembatas terbuat dari besi.
Kondisi memprihatinkan semakin terlihat di bagian atap. Seluruh atap sudah lepas dan tidak lagi ada atap untuk peneduh di tangga naik maupun lokasi yang menjadi akses menyeberang.
Salah seorang warga, Elisabet Kauraline menyebut warga harus menunduk saat melintas di JPO. Pasalnya kawat-kawat tajam banyak bergelantungan di bawah atap yang sudah runtuh.
"Harus nunduk juga kalau lewat. Banyak kawat tajam bekas masang spanduk di JPO. Tiap hari saya lewat sini harus hati-hati karena pembatasnya sudah berkarat dan mau lepas," ujar Lisa saat ditemui di JPO Taspen.
Tidak hanya itu, Lisa mengaku jembatan penyeberangan Taspen memang menjadi akses untuk menyeberang dirinya menuju kampus. Tak jarang ada warga terjatuh saat menyeberang musim penghujan.
"Kalau hujan sering ada yang jatuh. Kan JPO seharusnya ada atap dan sekarang sudah rusak semua. Ini licin kalau udah kena hujan," katanya.
Selain JPO di Taspen, ada pula beberapa JPO yang tak lagi terawat di Palembang. Seperti di depan Pasar KM 5 dan JPO di dekat masjid Agung Palembang.
Kepala Dinas PUPR Palembang, Bastari mengatakan memang ada 4 JPO yang yang telah memasuki tahap renovasi di tahun 2018. Seluruh JPO memang kini kondisinya sudah tidak layak digunakan.
"Iya memang ada 4 JPO yang sudah tak layak pakai. Kemarin sudah ditinjau tim dari PU. JPO itu ada di Taspen, Masjid Agung, KM 5 dan SMA 3," kata Bastari.
Keterlambatan renovasi ini sendiri, kata Bastari karena selama ini banyak JPO di Palembang yang dikelola pihak ketiga. Namun saat ini izin pengelolaan sudah habis dan akan segera diambil alih oleh Dinas PU Kota Palembang.
"Kemarin memang banyak JPO dikelola pihak ketiga, tapi tahun ini banyak yang sudah habis dan akan kami kelola. JPO yang saya sebutkan tadi sudah didata," katanya.
Saksikan juga video 'Soal JPO Daan Mogot, Anies: Ganti yang Baru':
(rvk/asp)