"Bawaslu lah bekerja, memroses, mengecek keadaan itu. Ini untuk pendidikan politik kita ke depan. Bukan hanya karena yang diserang, tapi juga seandainya ketika ada cara-cara kami berkampanye melibatkan anak-anak juga harus tetep diperiksa oleh Bawaslu," ujar Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, kepada wartawan, Senin (15/10/2018).
Karding mengingatkan seluruh pihak harus menghindari pelibatan anak-anak dalam politik praktis. Selain aturan kampanye, pelibatan anak-anak juga tidak diperkenankan dalam ketentuan soal perlindungan anak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang peraturan UU menyatakan bahwa tidak boleh menggunakan tempat-tempat pendidikan dan tempat ibadah untuk kampanye," imbuh anggota Komisi III DPR itu.
Karding pun menghargai Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang siap turun ke menyosialisasikan larangan-larangan pada kampanye. Kubu Prabowo-Sandiaga juga tidak setuju dengan video anak-anak sekolah ikut berkampanye itu.
"Saya tentu menghargai tim kampanye BPN kalau juga melarang dan termasuk tentu mendorong para timnya atau para pendukung, termasuk pendukung kami, untuk tidak bawa anak-anak ke politik praktis," sebut Karding.
Dalam video itu, tampak sekumpulan anak sekolah yang mengenakan seragam pramuka berteriak-teriak ganti presiden. Mereka berada di sebuah pelataran gedung, yang belum diketahui di mana lokasinya.
Terlihat pula beberapa orang dewasa. Salah satu di antaranya memimpin untuk memberikan aba-aba. Awalnya ia meminta anak-anak ini untuk meneriakkan takbir ke hadapan kamera. Kemudian pria tersebut mulai meneriakkan soal 2019 ganti presiden, yang diikuti oleh kumpulan anak-anak itu.
"Kalau lihat video tersebut, ini bukan murni dari anak-anak itu, lebih pada dimobilisasi. Mungkin gurunya atau mungkin koordinatornya di sana, jadi tidak tepatlah untuk itu," sebut Karding.
Sebelumnya diberitakan, jubir BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade mengomentari video dan postingan yang viral tersebut. Pihaknya mengaku siap memberikan sosialisasi kepada para pendukungnya agar tidak melibatkan anak-anak dalam kampanye.
"Seandainya masih ada pendukung kami yang melakukan hal tersebut, kami akan terus menginformasikan larangan ini ke teman-teman pendukung," ucap Andre.
"Kami akan terus menyosialisasikan ke para pendukung soal aturan maupun larangan. Agar jangan ada lagi pelanggaran yang terjadi," imbuh politikus Gerindra itu.
Simak Juga 'Projo: Tagar Ganti Presiden Tebar Kebencian, Kita Punya Tandingan':
(elz/tor)