"Kami punya kebijakan di partai ini dan partai koalisi bahwa kepala-kepala daerah PKS, dari Gerindra, dari PAN maupun Demokrat. Mereka kita minta fokus mengurus daerahnya dan mengurus rakyat, tidak ikut serta dalam timses," kata Sohibul di Hotel Bumi Wiyata, Hotel Margonda Raya, Depok, Minggu (14/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak jadi timses, sudah barang tentu apalagi menjadi timses nomor satu. Jelas kita tidak perbolehkan. Sejauh ini keduanya tidak menyatakan sebagai timses," jelasnya.
Sohibul mengatakan Irwan Prayitno juga hadir dalam konsolidasi nasional yang bertujuan untuk mempersiapkan Pilpres sekaligus Pileg. Dia mengatakan akan melakukan proses internal bila diketahui kadernya mendukung kubu lain.
"Jadi kalau ada yang mengklaim ya...Insyaallah kalau kemudian mereka...kita punya mekanisme internal," sebutnya.
Sedangkan, SekjenPKS Mustafa Kamal meminta pendukung pasanganJokoWidodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin juga harus mengikuti hal itu. Dia khawatir terjadi konflik kepentingan bila kepala daerah dilibatkan dalam kampanye.
"Kalau dia pidato sudah berposisi panitia teknis, itu kan ada split personality. Kapan dia memerankan sebagai kepala daerah kapan dia sebagai tim pemenangan," jelasnya.
Mustafa menilai sudah ada pelanggaran yang dilakukan oleh kepala daerah yang mendukung pasangan calon lain. Dia mendorong Bawaslu bertindak tegas agar tidam terjadi pelanggaran.
"Sekarang kan kita saksikan sendiri, yang harus disikapi secara serius. Saya berterima kasih, saya kira Bawaslu juga memperhatikan di beberapa daerah," jelasnya.
Saksikan juga video 'Kubu Jokowi Akan Rangkul Kepala Daerah Terpilih di Timses':(fdu/rvk)











































