"Peta seismisitas gempa susulan di Palu hingga hari Sabtu 13 Oktober 2018 pukul 18.00 WIB menunjukkan sudah terjadi sebanyak 534 aktivitas gempa susulan," Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono dalam laman Twitternya, Sabtu (13/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gempa susulan yang dirasakan sebanyak 18 kali. Frekuensi kejadian makin jarang dengan kekuatan/magnitudo yang makin mengecil," ujarnya.
Peta seismisitas gempa susulan di Palu hingga hari Sabtu 13 Oktober 2018 pukul 18.00 WIB menunjukkan sudah terjadi sebanyak 534 aktivitas gempa susulan. Gempa susulan yang dirasakan sebanyak 18 kali. Frekuensi kejadian makin jarang dengan kekuatan/magnitudo yang makin mengecil. pic.twitter.com/QIZSuTSAMM
β Daryono BMKG (@DaryonoBMKG) October 13, 2018
Gempa susulan ini dihitung setelah terjadinya gempa magnitudo 7,4 di Donggala pada Jumat (28/9) lalu. Gempa itu memicu munculnya tsunami di Donggala dan Palu.
Jumlah korban meninggal akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah mencapai 2.073 orang. Korban meninggal ini tersebar di sejumlah wilayah. Diperkirakan masih ada ratusan lebih korban yang masih tertimbun reruntuhan dan juga lumpur akibat likuifaksi.
Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola memutuskan masa tanggap darurat penanganan gempa dan tsunami diperpanjang 14 hari. Masih banyak masalah yang harus diselesaikan di lapangan seperti pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, perbaikan sarana dan prasarana, pembangunan hunian sementara, penanganan medis, perlindungan sosial, pembersihan puing bangunan dan lainnya. (abw/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini