Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan ada potensi terjadinya longsor susulan jika terjadi hujan deras. Dia mengatakan ada dua desa yang berpotensi terkena longsor.
"Aparat desa dan warga Desa Poi dan Desa Pulu Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi Provinsi Sulteng diminta waspada ancaman longsor saat hujan deras. Gempa 7,4 SR menyebabkan bukit longsor seluas 62 hektare dan berpotensi menyebabkan longsor susulan bercampur lumpur," demikian kata Sutopo lewat akun Twitternya, Sabtu (13/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tampak sudah ada longsoran di bukit tersebut. Tampak bagian bukit yang longsor itu berwarna kecokelatan sementara di sekelilingnya berwarna hijau.
Gempa terjadi di Donggala pada Jumat (28/9) lalu. Gempa itu memicu munculnya tsunami di Donggala dan Palu. Jumlah korban meninggal akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah mencapai 2.073 orang. Korban meninggal ini tersebar di sejumlah wilayah.
Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola memutuskan masa tanggap darurat penanganan gempa dan tsunami diperpanjang 14 hari. Masih banyak masalah yang harus diselesaikan di lapangan seperti pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, perbaikan sarana dan prasarana, pembangunan hunian sementara, penanganan medis, perlindungan sosial, pembersihan puing bangunan dan lainnya.
(jbr/fdn)Aparat desa dan warga Desa Poi dan Desa Pulu Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi Prov Sulteng diminta waspada ancaman longsor saat hujan deras. Gempa 7.4 SR menyebabkan bukit longsor seluas 62 hektar dan berpotensi menyebabkan longsor susulan bercampur lumpur. pic.twitter.com/u2ZcNRb7O5
β Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) October 13, 2018