Kapal TNI AL, KRI Sipca, menemukan longsoran dasar laut di Teluk Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). Longsoran laut ini berada di kedalaman 200-500 meter di Tanjung Labuan/Wani, Teluk Palu.
Kepala Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL (Kapushidrosal) Laksamana Muda Harjo Susmoro mengatakan temuan ini diperoleh KRI Spica setelah melakukan survei menggunakan multibeam echosounder EM-302 yang mampu mengukur kedalaman hingga 6 ribu meter di dalam Teluk Palu.
"Hasil yang diperoleh Tim Pushidrosal ini dibenarkan oleh pakar tsunami Dr Gegar Sapta Prasetya dari UGM dan Dr Rahman Hidayat dari Kemenkomaritim (ikut on board di KRI Spica) dan menyebutnya sebagai submarine slumps yang diperkirakan sebagai asal kekuatan tsunami tersebut," demikian keterangan tertulis Pushidrosal yang dikutip detikcom, Sabtu (13/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ini 2 Penyebab Tsunami di Palu |
Selain itu, KRI Spica mengecek kemungkinan adanya spot kedangkalan di mulut teluk dan menambah area pemeruman (model bentuk permukaan dasar perairan) di luar perairan Teluk Palu. Hal ini bertujuan memperkuat data untuk pembuatan peta tematik mitigasi bencana.
Data dan informasi ini disebut menjadi dasar membuat kebijakan terkait prediksi proses geologi, termasuk upaya mitigasi bencana. Data ini juga bisa digunakan Pemprov Sulteng untuk perencanaan pembangunan kembali infrastruktur di pesisir serta penataan tata ruang.