"Saya ekonomi optimistik, tidak ekonomi pesimistik. Saya sangat optimis yang diletakkan Pak Jokowi itu patok-patok milestone. Yang akan nanti terjadi lompatan apabila kita mampu memaksimalkan maximize utility yang ada," kata Ma'ruf di Pondok Pesantren Jagat Arsy, Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu (13/10/2018).
Dia tak mempermasalahkan ucapan capres pesaingnya, Prabowo Subianto, soal 'ekonomi kebodohan'. Menurutnya, akan terjadi lompatan ekonomi ke depan jika bisa memaksimalkan yang telah dibuat oleh Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Prabowo menyinggung soal istilah 'ekonomi kebodohan' saat rapat kerja nasional Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Jakarta Timur, Kamis (11/10). Istilah itu disebut Prabowo karena ia mengklaim jutaan hektare tanah dikuasai swasta.
"Tapi kita lihat sekarang jutaan hektare tanah kita dikuasai oleh perusahaan swasta, mereka bawa uangnya ke luar negeri. Ini menurut saya bukan ekonomi neolib lagi, ini lebih parah dari neolib. Ini harus istilah baru dari neolib ini, menurut saya ekonomi kebodohan. The economics of stupidity. Ini yang terjadi," kata Prabowo.
Simak video PDIP Kritik Prabowo Sebut Sistem Ekonomi Kebodohan
(haf/fdn)











































