Pebecak Kecewa DPRD DKI Tolak Rencana Anies Legalkan Becak Lagi

Pebecak Kecewa DPRD DKI Tolak Rencana Anies Legalkan Becak Lagi

Eva Safitri - detikNews
Jumat, 12 Okt 2018 18:29 WIB
Becak di daerah Cilincing, Jakarta Utara. (Eva Safitri/detikcom)
Jakarta - Rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melegalkan becak beroperasi ditentang beberapa fraksi DPRD. Tukang becak di wilayah Cilincing kecewa terhadap penolakan tersebut.

"Ngaco aja DPRD, caleg-caleg gitu giliran ada pemilihan baik-baikin. Tapi pas udah jadi, malah lain tujuannya," ujar Armin (42) saat ditemui di Jalan Kalibaru IV, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (12/10/2018).

Kekecewaan juga disampaikan Rohim (40) karena DPRD tak setuju jika becak beroperasi lagi. Menurutnya, para anggota Dewan tak memperhatikan rakyat kecil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Anehlah, kita kan cuma rakyat kecil, nggak perhatian banget berarti. Nggak akan susah kalau dia peduli dengan rakyat kecil," ucap Rohim.

Rohim merasa apa yang dilakukan Anies sudah benar karena memihak rakyat kecil. Rencana Anies sempat membuat orang-orang seperti dirinya tenang.

"Ya, alhamdulillah, pengennya bebas lagi, mau kerja juga kan enak, nggak kucing-kucingan, jadi tenang gitu," ujarnya


Ia mengatakan kehadiran becak sebagai kendaraan itu sudah lama ada. Seharusnya, jelas Rohim, Pemprov menata kendaraan pribadi yang jumlahnya sudah terlalu banyak.

Para sopir becak kecewa atas penolakan rencana legalisasi kembali becak untuk beroperasiPara penarik becak kecewa atas penolakan rencana legalisasi kembali becak untuk beroperasi. (Eva Safitri/detikcom)

"Kalau mau dihilangkan ya jangan becak, harusnya yang bawa kendaraan pribadi yang ditata. Lihat aja jumlahnya sudah makin banyak, padahal kadang di dalem mobil cuma sendirian," usulnya.

Begitu juga Rasiman (49), yang juga merasa lega jika becak akan dilegalkan. Ia menganggap, meski dilarang, becak akan tetap ada karena masih banyak warga yang membutuhkan.


"Ya kita agak tenang jadi nggak dikejar-kejar. Sekarang ini kan karena masih banyak masyarakat yang perlu ya kita mikir masih bisa aja ngebecak, cuma yang nggak enaknya Satpol PP," ucapnya.

Rasiman mengaku rata-rata sehari mendapatkan Rp 50.000 dan harus dipotong harga sewa. Meski begitu, dia masih merasa cukup memenuhi kebutuhan keluarganya.

"Jadi walaupun kita sehari cuma dapet berapa kan saya mah senang-senang aja, yang penting halal, nggak nyuri, ya namanya orang kecil. Kalau dilegalin mah kan tambah tenang, nyari rezeki juga enak," tuturnya.


Lalu Rasiman meminta dibuatkan tempat atau titik yang sah untuk mangkal. Hal itu, menurutnya, agar becak tidak lagi dianggap sebagai penyebab kemacetan di jalan.

"Awalnya kan dilarang karena berantakan kan, jadi ya tolonglah dibikinin tempat mangkal, terus tegasin ke Satpol PP biar nggak seenaknya, kadang Satpol PP juga ribet. Maen angkut-angkut," katanya. (jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads