"Alhamdulillah nggak (terganggu), kondusif aja. Nggak ada masalah, belajar tetap belajar. Bahkan ini ada yang lagi LDK. Jadi jalan aja tetep semua kegiatan, saya bilang seperti normal nggak ada apa-apa," ujar Patra saat ditemui detikcom di kantornya, Jalan Mawar II, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (12/10/2018).
Menurut Patra, setelah kasus Guru Nelty viral, tidak ada lagi orang tua murid yang mengirimkan pengaduan kepadanya. Malah diakui Patra, para wali murid ini justru memberikan dukungan kepadanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Patra juga telah memberikan informasi langsung kepada orang tua murid terkait kasus guru Nelty dalam sebuah pertemuan. Menurutnya, para wali murid menerima dengan baik dan tidak ada lagi yang bertanya kepadanya.
Proses penyelidikan terhadap Guru Nelty yang dituduh menyebarkan doktrin anti-Jokowi masih berlangsung. Namun, pelapor yang pertama kali mengadukan Nelty disebut-sebut menghilang.
"(Yang mengadukan) Belum tahu, sedang diselidiki. (Nomor pengadu) Sudah tidak aktif, udah lama nggak aktif," kata Kepala SMA Negeri 87 Jakarta, Patra Patiah, saat ditemui detikcom di kantornya, Jalan Mawar II, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (12/10).
Nelty membantah menyebarkan doktrin kepada anak muridnya untuk anti-Jokowi. Dia mengaku tak pernah mengumpulkan murid di masjid. Dia menegaskan dirinya sebagai aparatur sipil negara yang netral.
Nelty menduga ada salah tafsir dari siswa yang menerima penjelasan darinya.
"Iya, sebenarnya saya netral, saya jelaskan apa adanya, nggak pernah ada muatan AIUEO-nya, nggak ada. Bagi saya kan juga nggak ada kepentingannya, Pak. Jadi mohon, mohon berita itu ya itu ya dianggap inilah, mungkin apa, salah tafsir saja," ujar Nelty ketika dimintai konfirmasi detikcom, Rabu (10/10).
Saksikan juga video 'Bawaslu Panggil Guru SMA 87 terkait Doktrin Anti-Jokowi':
(nvl/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini