Memang saat ini nilai tukar dolar menguat terhadap rupiah. Harga minyak dunia juga mengalami kenaikan. Namun sejauh ini pemerintah masih bisa mengatur risiko fiskal akibat dua faktor tersebut. Jadi tidak perlu ada kenaikan harga BBM Premium.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi, Misbakhun melanjutkan, sejumlah sigi lembaga survei mencatat elektabilitas Jokowi sebagai calon presiden terus naik. Karena itu, tim sukses Jokowi-Ma'ruf Amin merasa tak perlu khawatir.
Namun tim sukses Jokowi-Ma'ruf tetap berhati-hati dalam mengambil kebijakan agar tak 'digoreng' oleh calon presiden dan calon wakil presiden lawan. Misbakhun menyebut tim capres-cawapres 'sebelah' miskin konsep dan dangkal dalam membangun narasi program.
"Akibatnya, semua dijadikan bahan kritik dan polemik di ruang publik karena kehilangan narasi besar membangun negara," kata Misbakhun.
Sebelumnya, calon wakil presiden Sandiaga dan Wakil Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid mengkritik keputusan Presiden Jokowi yang membatalkan kenaikan harga jual Premium. Sandi mengingatkan agar keputusan tersebut dipisahkan dari kepentingan politik 2019. Sedangkan Hidayat berharap keputusan Jokowi tersebut bukan sebagai bentuk pencitraan menjelang Pemilu 2019. (erd/jat)