Timses Jokowi: Tensi Pilpres Makin Tinggi karena Banyak Medsos

Timses Jokowi: Tensi Pilpres Makin Tinggi karena Banyak Medsos

Faiq Hidayat - detikNews
Jumat, 12 Okt 2018 16:12 WIB
Foto: Diskusi tema 'Buzzer Politik di Media Sosial Efektifkah?' (Faiq-detik)
Jakarta - Politikus PDIP Budiman Sujatmiko menilai tensi pilpres 2014 dengan 2019 berbeda karena jumlah media sosial semakin banyak. Sehingga tensi politik pilpres 2019 semakin tinggi.

"Tensi makin tinggi, karena jumlah platform medsos yang banyak. Aplikasi baru, ekspresi kegilaan orang juga makin banyak," ujar Budiman saat diskusi tema 'Buzzer Politik di Media Sosial Efektifkah? di Restoran Ayam Mbok Berek, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (12/10/2018).

Timses Jokowi-Ma'ruf Amin itu menilai perbedaan tensi tersebut juga dipengaruhi pilpres Amerika Serikta dan pencabutan keanggotaan Britania Raya dari Uni Eropa (UE) atau Brexit. Proses demokrasi juga memanfaatkan teknologi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Pilpres tahun 2014 itu belum ada pilpres Amerika dan Brexit. Karena proses demokrasi yang sangat optimal memanfaatkan teknologi dan psikologi. Dan itu lah saya pelajari apa yang terjadi di dunia," tutur Budiman.

Di kesempatan yang sama, peniliti Saiful Mujani Research and Consulting Saidiman Ahmad menyebut perbedaan tensi pilres karena tahun 2014 pemilih masih belum mengetahui rekam jejak capres-cawapres. Pilpres 2019 disebut Saidiman pemilih sudah rasional karena bisa membedakan rekam jejak pasangan calon.

"Tahun 2019 akan berbeda dengan 2014. Tahun 2019 sudah rasional, 2014 masih meraba-raba. Jokowi belum dikenal dan Prabowo belum mempunyai rekam jejak," kata Saidiman.



Selain itu, Saidiman menyatakan isu ekonomi lebih baik dibawa dalam kampanye di media sosial. Sebab ekonomi merupakan isu yang menyentuh langsung dengan masyarakat.

"Ada isu kepentingan warga itu yaitu ekonomi," jelas Saidiman.


Saksikan juga video 'Masa Kampanye Dimulai, Ini Pesan Ma'ruf Amin untuk Timses':

[Gambas:Video 20detik]

(fai/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads