"Insyaallah akan menjadi pilot project ya, berkaitan dengan pendidikan karakter. Karena, hemat saya, ada dua pendidikan karakter, tapi untuk sekolah SD ekskulnya pendidikan antikorupsi. Nanti dibuatkan kurikulum kombinasi antara yang sudah dilakukan dari teman-teman penindakan. Pencegahan korupsi akan kami lakukan, sandingkan dengan yang lokal," ujar Sutiaji seusai konferensi pers Anugerah Kita Harus Belajar (Kihajar) di Hotel Sultan, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (12/10/2018).
Selain pembuatan ekskul, narasi antikorupsi diberikan kepada murid-murid sejak jenjang pendidikan anak usia dini hingga menengah. Pendidikan karakter ini sudah setahun dijalankan. Anak kelas I dan II SD di Malang sudah mulai diberi pendidikan karakter antikorupsi.
"Kalau pendidikan karakter tadi saya lakukan kelas I dan kelas II, kami uji cobakan tidak ada baca-tulis, hanya khusus bagaimana ngantre, bagaimana tata cara menghormati orang tua. Terus ada sebaran uang, memang sengaja kita buang tapi anak ini tidak mengambil. Kita ajak ke mal-mal bagaimana caranya membiarkan anak begitu saja, tapi kita awasi," jelasnya.
Selain itu, anak SD hingga SMP diminta membuat biografi untuk mengetahui kemauan dan arah cita-cita anak tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saksikan juga video 'Cara Cegah Korupsi PLTU: Gunakan Energi Terbarukan!':
(zap/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini