"Percepatan pembangunan di pedesaan adalah kunci penting pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain memetakan potensi produk unggulan, desa harus didorong mampu memberi nilai tambah pada komoditas agar memiliki daya jual lebih tinggi. Dengan demikian, pendapatan masyarakat akan lebih besar, IFAD yakin model ini adalah model pembangunan yang sustainable," kata Eko dalam keterangan tertulis, Kamis (11/10/2018).
Hal itu disampaikan Eko dalam pertemuan terbatas di sela acara tahunan IMF-World Bank di Nusa Dua, Bali, dengan Presiden The International Fund for Agricultural Development (IFAD) Gilbert Houngbo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Houngbo program dana desa adalah transformasi untuk wilayah pedesaan, agar semua pihak mendapatkan manfaatnya. Itu sejalan dengan program-program IFAD untuk membangun wilayah pedesaan melalui bidang pertanian.
"Apa yang paling mengesankan bagi saya adalah dalam program dana desa ini, pembangunan dilakukan terintegrasi antara sektor pembangunan sosial dan ekonomi," Houngbo.
"Pembangunan yang terus berkelanjutan ini, kami akan terus berkomunikasi dengan Kementerian Desa untuk membuat presentasi yang akan kami rekomendasikan untuk negara-negara berkembang di seluruh dunia," pungkasnya.
Untuk mendapatkan info lainnya dari Kemendes PDTT cek di sini. (ega/idr)