"Saya berharap di tahun politik dan tahun yang penuh tantangan ini, Bapak H Muhammad Tito Kernavian, tetap fokus menjalankan tugasnya. Yaitu banyak sekali tugas-tugas yang diemban oleh beliau terkait politik kenegaraan maupun bencana yang bertubi-tubi yang menimpa saudara-saudara kita," tutur Wasekjen MUI Misbahul Ulum dalam keterangannya, Kamis (11/10/2018).
Mishabul meminta agar masyarakat tak percaya begitu saja pada kabar yang beredar. Proses konfirmsi, lanjutnya, perlu terus dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Polri Tak Mau Diadu Domba dengan KPK |
Terkait hal ini, Polri mengatakan kabar perusakan barang bukti telah ditepis KPK dan meminta jangan ada yang mengadu domba pihaknya dengan KPK.
"Saya menanggapi pernyataan yang beredar, pernyataan Ketua KPK Pak Agus. Di situ sudah jelas bahwa yang disampaikan di medsos yang beredar kemarin itu (laporan Indonesialeaks) tidak terbukti. Bahwa mengenai perusakan barang bukti, setelah dicek pun tidak terbukti yang bersangkutan, ada si Roland dan Harun melakukan perobekan," sambung Setyo.
Setyo lalu menerangkan laporan Indonesialeaks yang mengatakan adanya aliran dana dari tersangka suap Patrialis Akbar, Basuki Hariman kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian juga tak sesuai fakta. Faktanya, lanjut Setyo, Basuki mengatasnamakan Tito untuk mengalirkan dana yang dia pergunakan sendiri. Hal ini terungkap saat penyidik Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya memeriksa Basuki.
"Terkait ini sodara Basuki Hariman menyatakan bahwa dia tidak pernah menyampaikan ke Pak Tito. Di situ ada catatan di buku, tapi itu bukan aliran dana. Dia mengakui menggunakan dana itu untuk kepentingan sendiri. Tidak hanya Pak Tito, tapi ada (nama) orang Bea Cukai juga, ada pejabat lain," terang Setyo. (fjp/fjp)