Anjing Mirip Serigala Ditemukan di Dataran Tinggi Papua

Anjing Mirip Serigala Ditemukan di Dataran Tinggi Papua

Jersy Allen - detikNews
Kamis, 11 Okt 2018 14:16 WIB
Anjing Singing Dog Papua (Foto: dok. Istimewa)
Manokwari - Para peneliti menemukan spesies anjing baru yang hidup di kawasan Grasberg, di Tembagapura, Mimika, Papua. Anjing yang serupa serigala itu tidak dapat menggonggong, hanya mengeluarkan suara teriakan panjang atau melolong.

"Memiliki ciri-ciri mirip dingo di Benua Australia. Karena belum memiliki nama ilmiah, kami kemudian menyebutnya 'Singing Dog'," kata peneliti dari Universitas Cenderawasih Papua, Hendra Kurniawan Maury, kepada detikcom, Rabu (10/10/2018).

Menurut Hendra, pada 1989 seorang fotografer berkebangsaan Amerika sempat mengabadikan hewan ini. Saat itu ia mendaki Puncak Mandala, Papua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dokumentasi ini sempat ditayangkan oleh stasiun televisi National Geographic dan menimbulkan banyak spekulasi dan proyeksi dari zoologi di berbagai belahan bumi tentang keberadaan dingo di Tanah Papua. Anjing ini mirip serigala. Hidup di ketinggian 7.500 meter di atas permukaan laut," ujar Hendra.

Penelitian terhadap Singing Dog pertama kali dilakukan pada 2016. Peneliti datang dari dari Universitas Negeri Papua dan New Guenia Highland Wild Dog Foundation, James Mcintyre. Metode penelitian yang digunakan berupa observasi yang dilakukan secara langsung maupun menggunakan camera trap untuk mendeteksi keberadaan anjing-anjing daratan tinggi.


Dari penelitian itu, diketahui Singing Dog hidup di dataran tinggi, minimal 7.000 meter di atas permukaan laut. Hewan ini biasa hidup berkelompok yang terdiri atas empat ekor anjing.

Pimpinan kelompok adalah anjing jantan, dengan tiga ekor betina. Oleh masyarakat asli suku Amume dan Kamoro, anjing ini dianggap sebagai nenek moyang mereka.

Diakui Hendra, pada 2016 hingga 2018 tim dari Universitas Cenderawasih telah melakukan penelusuran tentang Singing Dog untuk mencari tahu apakah lebih primitif dibanding dingo atau lebih modern.

"Jika dilihat dari beberapa ciri fisiknya, Singing Dog lebih primitif dibandingkan dingo. Ciri fisiknya, kepalanya lebar, kemudian dari susunan kanisnya yang lebih besar, menunjukkan Singing Dog lebih primitif dibandingkan dingo," jelas Hendra.



Para peneliti masih melakukan survei untuk membandingkan ciri-ciri populasi highland wild dog (HWD) di daerah Pegunungan Tengah Papua dengan New Guinea Singing Dog (NGSD) yang ada di penangkaran. Selain itu, HWD yang diamati di daerah yang terisolasi ini terlihat memiliki ukuran tubuh yang agak lebih besar daripada NGSD.

HWD memiliki tubuh yang lebih besar, lebih tinggi, dan lebih panjang ukuran tubuhnya ketimbang NGSD dan HWD secara morfologi lebih mirip dengan anjing dingo di Australia.

Penemuan spesies baru anjing dataran tinggi ini dipublikasikan pada saat pelaksanaan Internasional Conference On Biodiversity, Ecotourism and Cretive Economy atau ICBE 2018 di kantor Gubernur Papua Barat.




Tonton juga 'Misteri Singing Dog dari Papua, Kerabat Dingo dari Australia':

[Gambas:Video 20detik]

(asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads