"Prioritas di SD. Jadi, nanti, pola kerja samanya bukan langsung di sekolah, tapi ada workshop, lab, nanti disesuaikan kapasitas hari ini. Dan ini kita rancang untuk anak yang berminat, bukan yang wajib. Tumbuhkan anak yang minat, fasilitasi," kata Gubernur DKI Anies Baswedan di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (11/10/2018).
Eks Mendikbud itu mengatakan siswa SD harus dirangsang agar berani berkreasi. Menurutnya, edukasi robotik ini tidak hanya bisa merangsang siswa untuk berkreasi, tetapi juga mengasah kemampuan menghitung siswa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies ingin edukasi robotik ini bisa diberikan kepada seluruh siswa SD di Jakarta. Namun tak akan masuk ke kurikulum, hanya ekstrakurikuler.
"Kalau disebut kurikulum, itu bukan berarti semua anak dapat. Nanti disusun kurikulum untuk berpendidikan yang terkait robotik. Bagi mereka yang minat, ini kurikulumnya. Jangan dibayangkan masuk kurikulum setiap anak dapat. Sifatnya ekstrakurikuler," terang Anies.
"Kita harap anak di Jakarta punya kesempatan yang sama dalam menumbuhkan kemampuan bidang sains, teknologi, engineering, matematika, dan art. Ini kita harapkan bisa tumbuh sama-sama," imbuhnya.
Simak Juga 'Heboh! Doktrin Murid Anti-Jokowi, Anies: Guru Harusnya Netral':
(idn/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini