Pertemuan digelar tertutup di ruang kerja OSO di Nusantara III, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (10/10/2018). Agus mengatakan ada sejumlah hal yang dibahas. Pertama, soal penilaian dunia internasional terkait pemberantasan korupsi di Indonesia.
"Saya tadi menjelaskan penilaian itu dilakukan oleh 9 lembaga survei dan itu terkait dengan hampir setiap hari tingkah laku kita. Oleh karena itu, kalau persepsi orang terhadap kita pengen berubah mengenai anti korupsi itu kita juga harus melakukan banyak perubahan," kata Agus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus mengaku juga menyampaikan capaian-capaian dan kinerja KPK selama ini, khususnya terkait pendampingan yang dilakukan. Pihaknya juga meminta masukan kepada DPD terkait pendampingan tersebut.
"Mungkin pendampingan itu akan kita perkuat, akan kita sempurnakan berdasarkan masukan-masukan dari teman teman DPD yang masing-masing punya daerah tadi apa yang masih disempurnakan karena udah berjalan," ujar Agus.
Agus juga menyampaikan rencananya untuk membuat program yang dapat memfasilitasi laporan dari tingkat daerah untuk kasus-kasus seperti suap hingga korupsi. Hal itu untuk memperbaiki sistem pencegahan yang sudah ada.
"Jadi perbaikan sistem untuk pencegahan, sosialisasi untuk pencegahan. Banyak sektor juga perlu dilakukan perubahan tapi yang tidak kalah pentingnya supaya orang juga ada jeranya supaya penindakannya juga dilakukan," jelasnya.
Sementara, OSO menuturkan pertemuan ini untuk mendukung kerja KPK. Apalagi, belakangan KPK banyak mengungkapkan kasus-kasus yang berada di daerah.
"KPK bisa menjelaskan secara langsung, banyak hal-hal yang tidak bisa kita ungkapkan di sini jadi bahan untuk kita bahas di lembaga kita ini yang menyangkut daerah-daerah, karena hampir semua daerah yang banyak kena tangkap," ujarnya.
"Itu sebabnya kami mempunyai suatu kepentingan yang sangat mendasar bagaimana menyatukan pemikiran-pemikiran antara KPK dengan DPD," pungkasnya. (mae/idh)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 