"Soal (grup WA pelajar) itu kita juga kaget sebenarnya. Kita juga nggak nyangka anak-anak kita bisa kayak gitu. Saya malu," ujar Supratman ketika dihubungi detikcom, Rabu (10/10/2018).
Supratman mengatakan pihak sekolah tidak bisa secara langsung melarang pelajar tidak membawa gadget ke sekolah. Namun, harus diberi batasan dan diberi arahan kapan waktu yang tepat menggunakan ponsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Supratman telah mengimbau kepada kepala sekolah serta orang tua murid untuk andil dalam pengawasan penggunaan gadget.
Menurutnya, penerapan hukuman kepada siswa yang terlibat diperlukan. Mulai dari hukuman skors hingga dipindah sekolah. Selain soal hukuman, Supratman mendukung penuh pembinaan yang dilakukan sekolah untuk anak-anak yang terlibat.
"Walau begitu anak-anak kita harus ada pembinaan. Punishment ada, tapi harus ada pembinaan. Jangan menutup masa depan mereka," ujar Supratman.
Perihal kasus ini, Supratman telah berkoordinasi dengan kepolisian. Ia menyerahkan kepada polisi mengenai penyelesaian secara hukum soal kasus grup WA pelajar ini.
Simak Juga 'Heboh Grup Gay Pelajar di Garut':
(tor/tor)











































