"Saya kira Paspampresnya keren menjaga netralitas kampus dari kampanye. Kalaupun ada dua, saya kira akan dia turunin juga," kata Wakil Sekretaris TKN Raja Juli Antoni di GBK, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (10/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Imbaunya jangan ada semua yang berbau kampanye nggak boleh. Paspampres mengantisipasi itu saya kira kan," ungkap Toni.
Akibat aksi itu, seorang Paspampres viral di media sosial. Bawaslu juga turut memuji aksi Paspampres itu.
TKN menyebut sikapnya sama dengan Bawaslu yang memuji tindakan Paspampres. Hal itu menurut Bawaslu layak untuk diapresiasi.
"Saya kira sama kayak Bawaslu. Bawaslu mengapresisasi Paspampres karena itu di universitas di institusi pendidikan. Jadi mau dua, mau satu, mau dua priode, mau apa kan itu lebih baik netral aja gitu," kata Toni.
Diketahui, video viral tersebut menunjukkan aksi Paspampres yang membenarkan pose 2 jari si mahasiswa dan mengubahnya jadi acungan jempol. Momen tersebut terjadi dalam acara dies natalis ke-66 Universitas Sumatera Utara.
Mayjen (Mar) Suhartono selaku Komandan Paspampres menerangkan bahwa anggotanya bertindak spontan. Anggotanya juga mengingatkan mahasiswa supaya tidak berteriak 'dua periode' dan mengacungkan jari.
Suhartono menyebut anggotanya melakukan itu karena kampus seharusnya bebas dari politik praktis. Jokowi juga hadir sebagai presiden, bukan sebagai capres.
"Anggota Paspampres tersebut berpikir kampus bukan tempat berpolitik praktis dan kehadiran Presiden untuk menghadiri undangan resmi, sehingga tidak elok jika ada kegiatan yang bernuansa politik," ungkap Suhartono melalui keterangan tertulis, Selasa (9/10).
Simak Juga 'Saat Jokowi 'Goyang Dua Jari' Bareng Relawan':
(rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini