"Dalam grup itu ada temuan 42 video porno. Lalu ada gambar yang tidak menutup aurat, lalu ada foto seorang guru yang bagian dahinya digambar (diedit) dengan alat kelamin oleh anak-anak itu," ucap komisioner KPAD Kabupaten Bekasi Muhamad Rojak saat dimintai konfirmasi, Rabu (10/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita juga temukan di beberapa japri (jalur pribadi), para anggota grup ada ajakan untuk mesum juga. Sebatas saling mengajak (berhubungan badan)," ucap Rojak.
Grup WA itu disebut Rojak bernama 'All Star' yang berisi 24 anggota yang terdiri atas 10 perempuan dan 14 laki-laki. Dia mengatakan mayoritas anggota grup kelas III SMP.
Menurut Rojak, terbongkarnya grup itu berawal dari seorang siswa yang tepergok bermain telepon seluler (ponsel) saat jam belajar. Seorang guru yang curiga kemudian memeriksa isi ponsel itu dan mendapati grup itu.
"Seorang guru merazia handphone yang kebetulan dibawa oleh anak itu. Anak itu diminta guru membuka (kata kunci atau password) handphone-nya. Tadinya nggak mau, tapi dipaksa terus akhirnya (ponsel) dibuka. Setelah dibuka, ya ketahuan ada konten porno," ujar Rojak.
Pada akhirnya, menurut Rojak, ada 3 siswa yang dipindah sekolah, 1 siswa diberhentikan, dan 20 siswa dalam pengawasan guru BK dan KPAD Kabupaten Bekasi. Sebanyak 20 siswa tersebut akan dibimbing secara moral dan rohani.
"Yang 20 (siswa) ini dalam pengawasan guru BK. Jadi setiap pagi diminta absensi, lalu diberi pengarahan untuk salat Duha, Zuhur berjemaah, sampai Asar pun mereka berjemaah. Setelah Asar, mereka diberi pengetahuan-pengetahuan seputar agama," ujar Rojak.
Simak Juga 'Heboh Grup Gay Pelajar di Garut':
(dhn/tor)











































