"FH (Fahri Hamzah) kalau komen dipikir dulu, jangan asal jeplak, nanti malah malu sendiri," ujar Inas kepada detikcom, Selasa (9/10/2018).
Inas mengungkapkan seharusnya pernyataan itu ditujukan kepada diri Fahri sendiri. Sebab, menurutnya, Fahri-lah yang selalu mengumbar pernyataan-pernyataan yang tak berkelas.
"(Jadi) Fahri sedang berada dalam salon kecantikan lalu berkaca di depan cermin, eh... eh... yang dilihat ternyata seseorang yang selalu mengumbar komentar panas dan kekanak-kanakan," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sedangkan bahasa yang canggih menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bermakna (1) 'banyak cakap; bawel; cerewet', (2) 'suka mengganggu (ribut)', (3) 'tidak dalam keadaan yang wajar, murni, atau asli', (4) 'kehilangan kesederhanaan yang asli' (seperti sangat rumit, ruwet, atau terkembang)," papar Inas.
Inas lalu kembali menyindir Fahri. "Jadi kalau FH bilang bahwa jubir Jokowi nggak canggih, udah bener tuh, beda sama FH yang omongannya canggih alias bawel, gede omong and cerewet," tutur Inas.
Fahri sebelumnya memandang perdebatan seputar pilpres seharusnya substansial, bukan isu-isu tak penting. Jika para jubir terus mengeluarkan komentar panas, Fahri takut isu pilpres akan habis sebelum hari H.
"Ya terus terang saja, saya bisa mengatakan juru bicara kedua belah pihak ini nggak ada yang canggih. Baik petahana atau penantang ini kedua-duanya juru bicaranya nggak ada yang canggih. Itu nggak berkelas itu. Nggak berkelas jubir-jubirnya itu," kata Fahri. (mae/nvl)