"Ya terus terang saja, saya bisa mengatakan juru bicara kedua belah pihak ini nggak ada yang canggih. Baik petahana atau penantang ini kedua-duanya juru bicaranya nggak ada yang canggih. Itu nggak berkelas itu. Nggak berkelas jubir-jubirnya itu," kata Fahri di kompelks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/10/2018).
Pernyataan Fahri menanggapi isu tentang komentar salah satu jubir terkait survei Pilpres 2019 dan membandingkannya dengan Pilgub DKI Jakarta. Bagi Fahri, masa lalu tak usah terus diungkit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fahri memandang perdebatan seputar pilpres harusnya substansial, bukan isu-isu tak penting. Jika para jubir terus mengeluarkan komentar panas, Fahri takut isu pilpres akan habis sebelum hari H.
"Kayak waktu kita kecil kan kita suka berantem di pinggir hutan. Udah capek kita berantem, nunggu orang datang melerai nggak dateng-dateng. Capek sendiri. Ini bisa terjadi begitu," ucapnya.
Lalu, apakah Fahri mau jadi jubir salah satu kubu agar pilpres berkelas? Dia mengaku sempat mendapatkan tawaran tersebut.
"Ada. Tapi saya jubir rakyat aja. Masak saya nggak laku? Nggak lihat saya gagah begini. Keterlaluan. Tapi kan kita milih jadi jubir rakyat. Rahasiakan ini," pungkasnya.
Simak Juga 'Alasan di Balik Mundurnya Johan Budi dari Jubir Timses Jokowi':
(gbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini