Wilayah Petobo-Balaroa akan Ditutup dan Dibangun Monumen

Wilayah Petobo-Balaroa akan Ditutup dan Dibangun Monumen

Ibnu Hariyanto - detikNews
Selasa, 09 Okt 2018 14:39 WIB
Kondisi di Petobo (Opik/detik)
Jakarta - Wilayah Petobo dan Jono Oge yang mengalami likuifaksi serta kawasan Balaroa yang terjadi amblesan tanah akan ditutup. Tiga lokasi itu akan dijadikan ruang terbuka hijau dan didirikan monumen.

"Lokasi yang ada di Balaroa, Petobo, Jono Oge akan ditutup dan dijadikan ruang terbuka hijau, serta menjadi memory park atau tempat bersejarah dan akan dibangun monumen atau tugu," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di kantor BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Selasa (9/10/2018).


Sutopo mengatakan hal itu sebagai penanda bahwa di lokasi-lokasi tersebut pernah terjadi likuifaksi dan amblesan tanah. Tidak boleh dibangun permukiman di tiga lokasi itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini menjadi edukasi, nantinya di wilayah-wilayah tersebut tidak boleh untuk permukiman," ujarnya.


Evakuasi di tiga lokasi itu akan dihentikan pada Kamis (11/10). Pada hari terakhir, akan digelar doa bersama.

"Pada hari terakhir tanggap darurat akan dilakukan doa bersama di lokasi itu, yaitu pada tanggal 11 Oktober 2018 di Balaroa, Petobo, Jono Oge, mengakhiri evakuasi korban yang tertimbun oleh amblesan maupun lumpur likuifaksi," pungkasnya.


Simak Juga 'Kisah Fajar, Bocah Petobo yang Selamat dari Hantaman Lumpur':

[Gambas:Video 20detik]


(idh/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads