Begini Pengakuan Keji Pembunuh Pelajar di Depok

Begini Pengakuan Keji Pembunuh Pelajar di Depok

Matius Alfons - detikNews
Selasa, 09 Okt 2018 12:39 WIB
Foto: ilustrasi oleh Edi Wahyono/detikcom
Depok - Ahmad Rifai (19) mengakui perbuatannya menganiaya AA (14) hingga tewas. AA ditusuk pisau beberapa kali sebelum telepon seluler (ponsel) miliknya dirampas Ahmad.

Dalam konferensi pers di Mapolres Depok, Selasa (9/10/2018), Ahmad turut dihadirkan. Kapolres Depok Kombes Didik Sugiarto kemudian bertanya pada Ahmad tentang perbuatannya.
"Ada luka benda tumpul kamu apakan?" tanya Didik pada Ahmad.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahmad mengaku tidak memukul AA. Dia menduga luka yang diduga terkena benda tumpul pada AA dikarenakan terjatuh di pinggir sungai.

"Setelah jatuh itu gimana?" tanya Didik lagi.

"Jadi saya tusuk 2 kali lalu korban jatuh ke sungai. Saat dia naik ke atas lagi, saya tusuk-tusuk lagi. Pas terakhir nusuk di bagian leher itu saya pergi, nggak tahu dia mati atau nggak, yang jelas masih nahan kesakitan," ujar Ahmad.

Setelahnya Ahmad mengaku pulang ke rumah untuk berganti pakaian, lalu beranjak ke rumah kawannya. Saat itulah dia mendengar polisi tengah mencarinya dan membuatnya memutuskan kabur ke Cipete, Jakarta Selatan.

Dia mengaku merasa takut dan bersalah telah menganiaya AA hingga tewas. Namun dia membantah dalam pengaruh narkoba saat melakukan perbuatan itu.
"Nggak lagi sakau," ucap Ahmad.

Menurut polisi sebelumnya, urine Ahmad positif mengandung narkoba. Uang hasil penjualan ponsel AA pun diniatkan Ahmad untuk membeli narkoba.

Pengungkapan kasus itu berawal dari penemuan mayat AA di tepi Kali Ciputat, Sawangan, Depok. AA ditemukan dalam kondisi leher tersayat. Polisi pun melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap Ahmad yang diketahui sebagai buruh lepas. (dhn/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads