"Benih lobster itu diangkut dengan menggunakan mobil pikap yang dimodifikasi dengan sistem aerasi. Cara itu untuk memberikan oksigen pada benih lobster yang sedang diangkut oleh pembawa benih lobster tersebut,'' kata Kapolres Muaro Jambi AKBP Mardiono kepada detikcom, Senin (8/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tidak hanya itu, mereka juga memodifikasi tempat tersebut dengan sistem aerasi sebagai suplay oksigen bagi benih lobster agar tidak mati. Namun sayangnya, dalam penangkapan yang dilakukan di kawasan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, itu, pengangkut benih lobster tersebut berhasil kabur.
"Pengangkutnya itu ada 2 orang, yaitu sopir dan kernetnya. Mereka berhasil kabur dan saat ini masih dalam upaya pengejaran petugas. Sementara untuk pemilik barang masih kita kembangkan lagi," ujarnya.
"Ada 2 jenis lobster yang diamankan itu, untuk benih lobster jenis pasir ada 58 ribu dan untuk benih lobster jenis mutiara ada sebanyak 2.600. Jadi total keseluruhannya sebanyak 61 ribu. Jika dijual estimasi harganya per ekor Rp 15 ribu," sambungnya kembali.
Sementara itu, dalam penangkapan yang dilakukan petugas, 61 ribu benih lobster yang sudah diamankan itu rencananya akan dilepasliarkan ke Pantai Caringin, Jawa Barat.
"Pelepasliaran benih lobster akan dilakukan di Pantai Carigin Loka Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Serang Banten, Jawa Barat. Itu merupakan tempat yang tepat untuk pelepasliaran benih lobster tersebut, Kata Kepala BKIPM Jambi Ade Syamsudin. (fai/fai)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini