"Panggilan pertama ke Pak Amien itu itu ada terjadi kesalahan administrasi," ujar anggota Tim Hukum dan Advokasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Surya Imam Wahyudi, di Posko Pemenangan PAN, Jalan Daksa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (8/10/2018).
Surya menjelaskan nama Ketua Dewan Kehormatan PAN yang benar adalah 'Muhammad Amien Rais'. Namun, dalam surat panggilan kepolisian, yang tercantum adalah nama 'Amin Rais'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nama Pak Amien itu yang benar Profesor Doktor Haji Muhammad Amien Rais. Di sini (surat panggilan) namanya salah, sehingga Bapak nggak datang. Yang kedua namanya salah lagi, padahal sudah kita beri tahu," katanya.
Karena itu, Surya, yang juga Wasekjen PAN, mengimbau polisi memperbaiki surat panggilan.
"Jadi pada prinsipnya ini kita mohon pada Polda supaya diperbaiki supaya jangan salah subjek hukumnya kemudian pada prinsipnya Pak Amien sangat menghormati. Harusnya Muhammad Amien Rais tapi di sini nggak, " lanjutnya.
Surya juga mengatakan, pada prinsipnya, sebagai warga negara Indonesia yang baik, Amien Rais akan memenuhi panggilan kedua yang dilayangkan Polda. Rencananya, Amien akan dipanggil pada Rabu (10/10).
"Sebagai warga negara yang taat hukum, beliau dengan siap, dengan senang hati akan memenuhi panggilan kepolisian dan menghormati proses hukum yang ada, dan bekerja sama dengan proses penegakan hukum itu sendiri," pungkasnya.
Sebelumnya, Sekjen PAN Eddy Soeparno juga telah menjelaskan alasan Amien tak memenuhi panggilan polisi pada 5 Oktober 2018. Ketua Dewan Kehormatan PAN itu dikatakan terhambat jadwal yang padat.
"Pada saat itu jadwal Pak Amien memang sudah sangat padat tidak bisa ditinggalkan," ujar Eddy di Posko Pemenangan PAN, Jalan Daksa I, Jakarta Selatan, Senin (8/10). (mae/fdn)