"Sepertinya HNW sudah dua kali offside," ujar Ketua DPP NasDem Irma Suryani Chaniago kepada wartawan, Senin (8/10/2018).
Irma menyinggung pernyataan HNW yang menyebut cawapres Sandiaga Uno sebagai sosok ulama. Menurutnya, HNW sebaiknya memperbanyak informasi sebelum berkomentar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama bilang soal Sandiaga adalah ulama dan yang kedua soal yang sekarang. Harus banyak informasi dulu sepertinya beliau, baru komentar ke media," kata dia.
Soal Ratna, misalnya, Irma menyarankan HNW mengecek rekam jejak aktivis itu. Irma mengatakan Ratna mendukung Ahok saat maju sebagai cawagub Joko Widodo di Pilgub DKI 2012. Setelah beberapa saat menjadi Wagub DKI, Ahok keluar dari Gerindra.
Prabowo pun kemudian menjadi rival Jokowi di Pilpres 2014. Irma menilai Ratna loyal kepada Prabowo.
"Pak HNW harus lebih banyak baca rekam jejak digital sebelum berceloteh. Ratna dukung Ahok tahun 2012 saat Ahok masih jadi kader Gerindra, yang maju Pilgub DKI bersama Jokowi," tuturnya.
"Setelah Ahok tidak di Gerindra, RS (Ratna Sarumpaet) tidak dukung Ahok lagi! Karena sejatinya yang beliau dukung adalah yang didukung Prabowo/Gerindra, bukan Ahok-nya," imbuh Irma.
Hidayat Nur Wahid sebelumnya menyebut Ratna sebagai pendukung Ahok. Pendukung Ahok lebih dikenal dengan sebutan 'Ahokers'. Menurut Hidayat, ada bukti Ratna adalah Ahokers. Ia juga merasa heran mengapa Ratna sempat masuk jajaran timses Prabowo-Sandiaga.
"Beliau pakai baju kotak-kotak dengan anaknya, berbangga hari begini (salam tiga jari) menyatakan akan memenangkan Ahok. Ada foto dia dengan Ahok dan sebagainya," ucapnya.
"Saya juga heran kok dia bisa masuk sebagai timses," tegasnya.
Ratna Sarumpaet memang sempat mendukung Jokowi-Ahok pada Pilgub DKI 2012. Namun, pada 2016, Ratna menegaskan sudah tak lagi mendukung Ahok. (tsa/fdn)