Selama sepekan terakhir, Andi Satar harus berjuang keras mencari kabar keluarganya yang hilang diantara kesibukannya sebagai koordinator pelayanan pemulihan hubungan keluarga/ Restoring Familiy Link (RFL) di posko tanggap darurat PMI provinsi Sulteng.
"Sedih dan bahagia perasaan yang dialami saya hari ini bisa berkumpul kembali dengan keluarga. Sudah hampir sepekan lebih saya tidak menemukan kabar keluarganya," kata Satar saat ditemui di Kota Palu, Sulteng, Senin (8/10/2018).
Dia mengatakan sempat pasrah kehilangan orangtuanya. Namun, semangatnya tumbuh saat mendapatkan dukungan semangat dari sesama rekannya di lapangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sela-sela menjadi relawan, Satar terus memyambangi setiap posko pengungsian yang ada di Palu. Hingga suatu saat, dirinya mendatangi Desa Toaya Vunta, Kecamatan Sindue, Kabupaten donggala. Di kamp pengungsian itulah dia melihat sosok yang merupakan orangtuanya.
Satar yang melihat orangtuanya pun langsung segera berlari dan memeluk ibunya.
Perlu diketahui, pasca bencana gempa dan tsunami, banyak keluarga yang terpisah pasca gempa dan tsunami di Palu dan sekitarnya.
Mereka kehilangan sanak saudara saat mencari tempat aman ketika gempa mengguncang. Mereka berhamburan ke luar rumah, hingga hanyut terbawa arus ombak akibat tsunami.
Saksikan juga video 'Haru Bocah Korban Tsunami Palu Akhirnya Bertemu Orang Tua':
(fiq/asp)











































