"Jadi tanggap darurat akan berakhir berakhir pada 11 Oktober. Apakah ini dilanjutkan atau tidak dilanjutkan memang ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan," kata Kepala BNPB Willem Rampangilei kepada wartawan di kantor BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta, Senin (8/10/2018).
BNPB sudah memperkirakan masa tanggap darurat di wilayah yang terkena gempa dan tsunami di Sulteng itu. Masa tanggap darurat itu bisa saja diperpanjang atau berubah menjadi masa pemulihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti kita evaluasi setelah itu pemerintah dalam hal ini BNPB memberikan supervisi ke pemda, kita bicarakan dengan pemda tentunya yang berhak menetapkan adalah pemda. Setelah tanggal 10 nanti kita evaluasi baru dari sana kita putuskan perlu diperpanjang atau tidak (masa tanggap darurat itu)," imbuhnya.
"Setelah selesai maka transisi darurat ke pemulihan. Setelah tanggal 11 (Oktober) ini kita akan memasuki masa transisi darurat atau masa tanggap darurat akan diperpanjang," sambungnya.
Selain itu, Williem menjelaskan akibat dari dampak gempa dan tsunami yang menerjang Sulteng juga mengakibatkan korban jiwa dari siswa-siswa. Ada puluhan siswa-siswi yang meninggal.
"Siswa yang meninggal dunia ada 22, yang hilang 33, yang luka berat 1 masih dalam perawatan. Untuk guru dan tenaga kependidikan itu yang terdampak total semuanya itu meninggal 22, hilang 14, yang masih rawat inap ada 2," kata Willem.
Saksikan juga video 'Korban Meninggal Dunia Gempa Palu Menjadi 1.571 Jiwa':
(idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini