Masa Tanggap Darurat Sulteng Berakhir 11 Oktober, Bisa Diperpanjang

Masa Tanggap Darurat Sulteng Berakhir 11 Oktober, Bisa Diperpanjang

Samsudhuha Wildansyah - detikNews
Senin, 08 Okt 2018 16:27 WIB
Masa Tanggap Darurat Sulteng Berakhir 11 Oktober, Bisa Diperpanjang
Foto: Kepala BNPB Willem Rampangilei. (Agung Pambudhy-detikcom)
Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan masa tanggap darurat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah akan berakhir pada Kamis 11 Oktober mendatang. Masa tanggap darurat ini bisa berubah dengan alasan berbagai hal.

"Jadi tanggap darurat akan berakhir berakhir pada 11 Oktober. Apakah ini dilanjutkan atau tidak dilanjutkan memang ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan," kata Kepala BNPB Willem Rampangilei kepada wartawan di kantor BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta, Senin (8/10/2018).


BNPB sudah memperkirakan masa tanggap darurat di wilayah yang terkena gempa dan tsunami di Sulteng itu. Masa tanggap darurat itu bisa saja diperpanjang atau berubah menjadi masa pemulihan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masa tanggap darurat itu bisa berhenti berdasarkan beberapa faktor, salah salah satunya kapasitas daerah dalam melayani masyarakat yang mengungsi sudah semakin baik. Perbaikan-perbaikan secara darurat juga disebutnya akan dilakukan di masa tanggap darurat.

"Nanti kita evaluasi setelah itu pemerintah dalam hal ini BNPB memberikan supervisi ke pemda, kita bicarakan dengan pemda tentunya yang berhak menetapkan adalah pemda. Setelah tanggal 10 nanti kita evaluasi baru dari sana kita putuskan perlu diperpanjang atau tidak (masa tanggap darurat itu)," imbuhnya.

"Setelah selesai maka transisi darurat ke pemulihan. Setelah tanggal 11 (Oktober) ini kita akan memasuki masa transisi darurat atau masa tanggap darurat akan diperpanjang," sambungnya.


Selain itu, Williem menjelaskan akibat dari dampak gempa dan tsunami yang menerjang Sulteng juga mengakibatkan korban jiwa dari siswa-siswa. Ada puluhan siswa-siswi yang meninggal.

"Siswa yang meninggal dunia ada 22, yang hilang 33, yang luka berat 1 masih dalam perawatan. Untuk guru dan tenaga kependidikan itu yang terdampak total semuanya itu meninggal 22, hilang 14, yang masih rawat inap ada 2," kata Willem.


Saksikan juga video 'Korban Meninggal Dunia Gempa Palu Menjadi 1.571 Jiwa':

[Gambas:Video 20detik]

(idh/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads