"Ada yang sengaja datang ke saya memberi saran, 'Pak Prabowo kalau pidato jangan keras-keras', dan dia orang baik dia pendukung saya jadi saya bicara itu yang sejuk, pelan-pelan," ungkap Prabowo saat menghadiri acara tasyakuran Ponpes di Jalan Sukabumi-Cianjur KM 10 Sukalarang, Minggu (7/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kubu sebelah pasti yang minta, ada seseorang yang lobi Pak Prabowo tidak keras-keras. Sekarang juga Pak Prabowo jangan bicara ekonomi. Jangan bicara soal ketampanan," kata anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra, Andre Rosiade saat dihubungi, Minggu malam.
Prabowo memang kerap melontarkan kritikan tajam ke pemerintah. Materi pidatonya itu sering disampaikan dengan gaya berapi-api.
detikcom merangkum beberapa lontaran keras Prabowo. Setidaknya ada 5 pernyataan 'keras' Prabowo selama 2018 ini.
Berikut 5 pernyataan 'keras' Prabowo yang telah dirangkum detikcom:
1. Prabowo Sebut 'Ramalan' Indonesia Bubar 2030
Prabowo pernah berpidato yang menyebut adanya ramalan Indonesia bubar di tahun 2030. Belakangan diketahui sumber materi pidato Prabowo adalah novel berjudul 'Ghost Fleet'.
Rekaman pidato itu diunggah di akun Facebook Partai Gerindra pada Maret 2018. Tak tertulis detail kapan pidato itu disampaikan, namun di video itu terlihat deretan bendera Gerindra dipasang.
Berikut kutipan potongan pidato Prabowo dalam video berdurasi 1 menit 13 detik yang diunggah Gerindra tersebut:
Saudara-saudara!
Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini, tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030.
Bung!
Mereka ramalkan kita ini bubar, elit kita ini merasa bahwa 80 persen tanah seluruh negara dikuasai 1 persen rakyat kita, nggak apa-apa.
Bahwa hampir seluruh aset dikuasai 1 persen, nggak apa-apa.
Bahwa sebagian besar kekayaan kita diambil ke luar negeri tidak tinggal di Indonesia, tidak apa-apa.
Ini yang merusak bangsa kita, saudara-saudara sekalian!
Semakin pintar, semakin tinggi kedudukan, semakin curang! Semakin culas!Semakin maling!
Tidak enak kita bicara, tapi sudah tidak ada waktu untuk kita pura-pura lagi.
2. Prabowo Sebut Anggaran LRT Di-Mark Up
Pembangunan Light Rail Transit (LRT) juga jadi sorotan Prabowo Subianto. Dia bahkan pernah menyebut ada mark up dalam anggaran pembangunan LRT.
Berdasarkan riset indeks pembangunan LRT di dunia yang dikutip Prabowo, biaya pembangunan untuk LRT hanya berkisar USD 8 juta/km. Sedangkan di Palembang, yang memiliki panjang lintasan 23,4 km, biayanya hampir Rp 12,5 triliun atau USD 40 juta/km.
"Coba bayangkan saja berapa mark up yang dilakukan pemerintah untuk 1 km pembangunan LRT. Jika 8 juta dolar itu saja udah mendapatkan untung, apalagi kalau 40 juta dolar," kata Prabowo saat sambutan dalam acara silaturahmi kader di Hotel Grand Rajawali, Palembang, Kamis (21/6/2018).
Pernyataan Prabowo kemudian dipertanyakan oleh Kepala Proyek LRT Palembang Mashudi Jauhar. Pihak Kemenhub kemudian juga memberikan penjelasan.
3. Prabowo Ungkap Utang Pemerintah-BUMN-Lembaga Rp 9.000 T
Soal utang juga sering diselipkan Prabowo dalam pidatonya. Prabowo bahkan pernah menyebut utang pemerintah, BUMN, hingga lembaga negara mencapai Rp 9.000 triliun.
"Utang pemerintah memang Rp 4.060 triliun, tapi ada utang BUMN ditambah Rp 600 triliun. Ditambah lagi utang lembaga keuangan publik, Rp 3.850 triliun. Kalau kita jumlahkan ya hampir Rp 9.000 triliun," ucap Prabowo di Jl Widya Chandra IV, Jakarta, Senin (25/6/2018). Pernyataan 'berbahaya' itu disampaikan Prabowo dengan mengutip data lembaga Moody's yang jadi sumber rujukan berita Bloomberg.
Prabowo mengaku berdiskusi dengan ahli-ahli terkait utang negara. Menurutnya, ini akan bahaya jika grafik utang negara condong ke satu bentuk.
"Saya tanya ke ahli-ahli, kalau grafiknya diteruskan, kita ujungnya tidak bagus," ucap Prabowo.
Saat menyampaikan hal itu, Prabowo menampilkan slide berisi data-data. Dia juga menyataka utang-utang itu kebanyakan untuk membayar gaji.
"Utang kita sekarang, kita utang untuk bayar utang, bayar bunga utang. Kita utang untuk bayar gaji," kata Prabowo.
Baca Juga: Prabowo Sebut RI Utang Hampir Rp 9.000 T, Istana: Baca Data Utuh
![]() |
4. Pidato Berapi-api Prabowo usai Daftar Jadi Capres
Hari terakhir pendaftaran capres ditutup oleh KPU pada 10 Agustus 2018. Di hari itu Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo telah mendaftar ke KPU.
Usai melakukan pendaftaran, Prabowo rupanya berorasi di luar gedung KPU. Pernyataannya disampaikan dengan berapi-api.
"Kekayaan rakyat Indonesia untuk rakyat Indonesia, bukan untuk bangsa lain. Kita tidak mau menjadi antek bangsa lain. Kita tidak mau menjadi kacung dan budak bangsa lain," kata Prabowo di atas sunroof mobilnya pada Jumat (10/8/2018).
Prabowo menegaskan akan membela rakyat miskin nantinya. Prabowo berorasi tanpa didampingi cawapresnya, Sandiaga Uno.
"Yakinlah yang benar selalu menang. Bahwa Tuhan Yang Mahakuasa selalu berada di pihak yang benar," kata Prabowo.
5. Prabowo Sempat Bilang 'Penganiayaan' Ratna Bentuk Intimidasi
Pengakuan Ratna Sarumpaet soal penganiayaan yang kemudian diakuinya sebagai kebohongan sempat membuat Prabowo bereaksi. Malam-malam dia mengumpulkan sejumlah tokoh dan menggelar konferensi pers.
"Apa ada motif politik di kasus penganiayaan Ratna Sarumpaet?" tanya wartawan kepada Prabowo di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (2/10/2018).
"Ya, ternyata tidak ada barang yang dicuri, tidak ada uang yang dicuri, apa lagi kalau bukan proses untuk intimidasi?" jawab capres sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Di sisi lain, Prabowo juga menyesalkan dan mengecam keras tindakan penganiayaan yang menimpa aktivis yang kerap berseberangan dengan pemerintah itu. Dia pun menyebut pelaku penganiayaan adalah pengecut dan bertindak di luar batas.
"Ini menurut kami suatu tindakan yang represif, tindakan yang di luar kepatutan, tindakan jelas pelanggaran hak asasi manusia, bahkan menurut saya tindakan pengecut, kok dilakukan terhadap ibu-ibu usianya sudah 70 tahun," pungkas dia.
Esoknya setelah Ratna mengaku sebar hoax, Prabowo pun kembali menggelar jumpa pers. Dia secara tegas meminta maaf karena ikut menyampaikan pengakuan Ratna.
"Saya atas nama pribadi dan sebagai pimpinan dari tim kami ini, saya minta maaf ke publik bahwa saya telah ikut menyuarakan sesuatu yang belum diyakini kebenarannya," kata Prabowo di kediamannya, Jl Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (3/10).
Ratna sendiri kini telah ditahan oleh polisi. Selain itu ada sejumlah tokoh yang dipanggil oleh polisi terkait dengan kasus tersebut. Belakangan, Gerindra pun turut melaporkan Ratna yang sudah ditahan.
Simak Juga 'Prabowo: Ada yang Minta Saya Pidato Jangan Keras-keras':
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini