"Itu rotasi fungsional saja, nggak ada perubahan drastis," ujar Cak Imin di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (8/10/2018).
Cak Imin menjelaskan, dia mengembalikan fungsi-fungsi dalam struktur partainya seperti semula. Sebelumnya, Hanif Dhakiri menjabat sekjen, kemudian dirotasi menjadi ketua DPP saat dipinang menjadi Menteri Ketenagakerjaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang Hanif kembali ke sekjen, dan dia harus bertanggung jawab kepada saya, karena kewenangan Hanif itu dulu bertanggung jawab pada awal periode," katanya.
Cak Imin juga menjelaskan alasan merotasi di awal kampanye Pilpres 2019. Tujuan rotasi itu adalah agar Karding lebih berfokus pada Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Dia (Karding) kita promosikan di eksternal, di Tim Kampanye Nasional, di jubir kampanye nasional. Supaya dia tidak lagi terganggu urusan administratif," ungkap Cak Imin.
Cak Imin memastikan tak ada alasan lain rotasi pengurus PKB tersebut. Dia juga menepis isu adanya 'slek' atau masalah internal di PKB.
Baca juga: Sekjen PKB Diganti, Ada Apa? |
"Nggak ada (slek) dan setiap saat biasa ganti sekjen. Sering kali. Satu periode bisa dua, tiga," katanya.
Cak Imin juga memastikan kinerja Hanif sebagai menteri tak akan terganggu meski kembali masuk dalam struktur fungsional partai. Di awal kerja kabinet, Presiden Joko Widodo melarang menterinya merangkap jabatan dengan masuk struktur pengurus penting partai.
"Nggak ada masalah (rangkap jabatan), dia nggak bertugas langsung karena ditangani tim," ujar Wakil Ketua MPR RI itu.
Seperti diketahui, PKB merotasi jajaran penting di DPP. Sekjen PKB diganti dari Karding menjadi Hanif Dhakiri. Hal itu juga dibenarkan Ida sejak Sabtu (29/9).
Simak Juga 'Cak Imin: Orang NU, Wajib Pilih NU!':
(mae/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini