Istana: Lewat IMF Meeting, Sulteng Bisa Bangkit dari Keterpurukan

Istana: Lewat IMF Meeting, Sulteng Bisa Bangkit dari Keterpurukan

Ray Jordan - detikNews
Senin, 08 Okt 2018 12:50 WIB
Pengungsi mendirikan tenda-tenda darurat di halaman Masjid Agung Darussalam, Palu. (Bil Wahid/detikcom)
Jakarta - Pihak Istana Kepresidenan memastikan pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF)-World Bank (WB) di Bali tetap berjalan. Bahkan diyakini salah satu manfaat kerja sama internasional ini bisa membuat Sulawesi Tengah (Sulteng) bangkit kembali pascabencana.

"Tetap berjalan," kata Staf Khusus Presiden, Adita Irawati, kepada detikcom, Senin (8/10/2018).


Adita menjelaskan Indonesia terus berupaya menjadi tuan rumah yang baik bagi pertemuan tahunan IMF-WB. Topik-topik yang dibahas di acara itu juga sebagian diarahkan untuk manajemen risiko dan penanganan bencana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selain itu, pemerintah tetap berfokus pada penanganan dampak bencana di Sulteng, dengan mengalokasikan anggaran tersendiri. Sampai sekarang masyarakat Indonesia dari Sabang-Merauke juga sibuk bahu-membahu membantu saudaranya di Sulteng yang sedang dilanda bencana. Ditambah, Pak Presiden sudah memutuskan membuka bantuan dari negara sahabat," jelas Adita.

Adita menambahkan, sejak Indonesia ditetapkan sebagai tuan rumah IMF-WB Meeting tersebut, pemerintah secara serius melakukan berbagai persiapan. Persiapan itu juga dilakukan dengan berupaya mengendalikan anggaran agar efisien.

"Pemerintahan sekarang secara serius berupaya menjadi tuan rumah yang baik dengan tetap berupaya mengendalikan anggaran agar lebih efisien, khususnya terkait anggaran penyelenggaraan acara," kata Adita.

Ditegaskan Adita, pemerintah yakin, melalui kerja sama internasional ini, Sulteng bisa bangkit dari keterpurukan. "Pemerintah yakin kerja sama nasional dan internasional ini mampu membangkitkan lagi Sulteng dari keterpurukan akibat bencana," katanya.

Adita juga menegaskan, event tahunan internasional itu bisa memberikan manfaat jangka pendek dan panjang bagi Indonesia, terutama di bidang ekonomi.

"Event ini juga memberikan manfaat jangka pendek dan jangka panjang bagi Indonesia, antara lain manfaat ekonomi yang tidak hanya berdampak untuk Bali saja, tapi Indonesia secara umum," jelasnya.


Sebelumnya diberitakan, pendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, menolak digelarnya acara annual meeting Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (WB) di Bali. Mereka menyayangkan anggaran yang dikeluarkan pemerintah terlalu besar.

"Iya betul (menolak), karena hal tersebut menurut kami sangat substantif, kami pahami annual meeting IMF/WB tersebut tidak bisa dibatalkan karena anggaran yang sangat besar tersebut sudah dikeluarkan pemerintah dari APBN. Namun kami menyarankan melakukan penghematan," kata koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, lewat pesan singkat, Minggu (7/10).

Keluarnya dana besar untuk menyelenggarakan pertemuan itu, menurutnya, terkesan foya-foya. Pasalnya, Indonesia masih berusaha bangkit dari bencana gempa-tsunami di Sulawesi Tengah. (jor/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads