Gubernur Sulteng: Tidak Ada Urusan Politik, Saya Urus Warga

Palu - Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Longki Djanggola kecewa dituding lamban bergerak melakukan penanganan pasca gempa dan tsunami di wilayahnya. Longki berharap urusan penanganan bencana tidak diseret-seret ke ranah politik.

"Karena terus terang ini yang saya sangat tersinggung. Apa maksudnya dia menyebutkan itu kader Gerindra? kenapa harus dibawa ke politik? apa itu maksudnya?" kata Longki di kantor gubernur Sulteng, Jl Samratulangi, Palu, Senin (8/10/2018).

"Kalau memang saya itu di bawah kader politik, sekarang ini saya minta Pak Jokowi ambil kasus bencana ini secara nasional jangan libatkan saya sebagai orang Gerindra," sambungnya.

Baca juga: Ngabalin vs Gubernur Sulteng Soal Penanganan Gempa Palu

Longki memprotes pernyataan tenaga Ahli Utama di kantor staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin mengenai dirinya lamban bergerak karena kader Gerindra.

"Ngabalin silakan saja, dia suka ngibul kok. yang mengatakan saya pasif? saya tanya indikator pasif itu apa sih? Jangan tanya saya, kalian lah yang menilai apakah saya selama ini pasif. Apa iya seperti itu," sambungnya.

Dia berharap Ngabalin memahami prosedur penanganan gempa. Longki mengatakan setelah gempa bermagnitudo 7,4, dirinya langsung menetapkan situasi darurat selama 14 hari.

Baca juga: Gerindra: Gubernur Sulteng Kerja Keras, Tak Pencitraan Seperti Jokowi

"Ngabalin tidak tahu tentang proses dan mekanisme tentang penanganan bencana. makanya saya bilang dia ngibulin hanya membentuk opini," tegasnya.

"Jangan dibawalah ini (ke politik), tidak ada urusannya dengan politik. Ini saya urus warga saya kok," tutur Longki.


Simak Juga 'Menkominfo Keluarkan 3 Aturan Darurat Soal Bencana Sulteng':

[Gambas:Video 20detik]

(fiq/fdn)