![]() |
Kantor Desa Sibalaya Selatan kini jadi posko penyaluran bantuan. Beberapa warga mengungsi di sekitar kantor desa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua hancur, sudah geser jauh ratusan meter. Evakuasi sampai sekarang juga belum ada," kata Nadi saat ditemui, Minggu (7/10/2018).
Di desa ini listrik juga belum menyala. Namun pengungsi tetap berinteraksi dan memenuhi kebutuhan fisik mereka.
![]() |
Beberapa pengungsi juga tampak beristirahat di dalam rumah mereka dengan penerangan lilin seadanya. Namun di halaman rumah mereka tetap didirikan tenda darurat.
"Alhamdulillah bantuan sudah sampai. Walaupun tidak ada dapur umum tapi kita di sini masak sendiri-sendiri. Tak ada kompor, kita masak pakai tungku," ujarnya.
Sekitar 40 rumah hancur akibat gempa dan likuifaksi di desa ini. Warga yang kebanyakan berprofesi sebagai petani juga kehilangan lahan pencaharian mereka.
"Petani di sini mengalami kendala, irigasi, pintu air ambruk, drainese yang ada terangkat semua," kata Agung, Kepala Dusun 2, Desa Sibalaya Selatan. (abw/ibh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini