Listrik Mati, Untung RS Tebet Tidak Ada Operasi

Listrik Mati, Untung RS Tebet Tidak Ada Operasi

- detikNews
Kamis, 18 Agu 2005 17:08 WIB
Jakarta - Manajemen RS Tebet di Jalan MT Haryono 9, Jakarta Selatan, boleh lega. Sebab saat listrik mati terjadi, empat operasi yang mereka gelar sudah usai."Kebetulan juga pasien ICU kami hanya dua orang dan di samping itu tidak ada yang memakai alat bantu pernafasan," kata Kabid Humas dan Pemasaran RS Tebet, drg Tina S Sadiyarti, saat ditemui detikcom di ruang kerjanya, Kamis (18/8/2005).Secara umum, kata Tina, ketika lampu mati tidak ada kendala fatal yang dihadapi. Hanya saja aktivitas di Poli Gigi dan Mata sempat terganggu. "Banyak keluarga pasien yang komplain ke bagian informasi gara-gara kegerahan," katanya. Tina memastikan, begitu listrik PLN mati, genset langsung menyala. "Tapi genset tidak bisa mengcover dua gedung RS. Jadinya ya AC dimatikan," jelasnya. Listrik PLN di RS itu mulai menyala kembali sekitar pukul 13.20 WIB setelah mati serentak pukul 10.30 WIB.Rasa gerah juga sempat dialami oleh Nurcahya Simorangkir (31), pasien ICU RS Tebet. "Cukup lama tadi listrik mati turun naik," katanya."Saya sampai kegerahan, bayi saya kegelapan," sambungnya. Karena itulah Nurcahya mengambil bayinya dari ruang bayi dan meletakkan di tempatnya dirawat."Tadi genset tidak langsung menyala, jadi bayi saya bawa ke sini biar terang," tambah Nurcahya.Pembaca detikcom lainnya menceritakan, gara-gara listrik padam, proses check up yang dijalaninya terpaksa diulang sejak awal. "Pas lagi treadmill dan sudah selesai, tiba-tiba listrik mati. Setelah listrik kembali menyala, terpaksa diulang lagi dari awal," ceritanya.Mustofa, pembaca detikcom lainnya menceritakan, saat menjenguk istrinya yang baru saja operasi, ternyata ruangan panas karena AC mati. Tapi untuk lampu dan TV tetap menyala karena ada genset."Saya juga gagal service motor Karisma X di AHAS," keluhnya. (nrl/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads