Mengakali Ketiadaan Listrik di SPBU Palu ala JK

Mengakali Ketiadaan Listrik di SPBU Palu ala JK

Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
Jumat, 05 Okt 2018 23:01 WIB
Wapres JK melihat antrean panjang di sebuah SPBU saat meninjau penanganan korban gempa-tsunami di Palu, Sulteng. (Muhammad Taufiqqurrahman/detikcom)
Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meninjau penanganan bencana gempa-tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, pagi tadi. Setelah meninjau, JK menggelar rapat koordinasi.

JK memberi usul soal hemat listrik. Hal ini muncul setelah dirinya meninjau sebuah SPBU di Palu.

Di SPBU tersebut, ada antrean panjang warga yang hendak membeli BBM. JK kemudian bertanya kepada ibu-ibu yang mengantre.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


JK berbincang dengan warga yang antre di SPBUJK berbincang dengan warga yang antre di SPBU (Muhammad Taufiqqurrahman/detikcom)
Ibu itu mengaku antre sejak subuh. Hingga siang, dirinya belum mendapat giliran membeli BBM.

Antrean panjang warga diduga karena pelayanan menggunakan nozzle (keran mulut pipa) dispenser. JK kemudian memberikan usul soal cara menjual bensin layaknya menjual minyak tanah.

Petugas disarankan menggunakan timba liter saat menjual BBM. Hal ini juga untuk mengakali ketiadaan pasokan listrik.


"Kembali ke zaman dulu, pakai liter seperti timba 1 liter, agar distribusi SPBU tidak bergantung pada listrik," kata JK, Jumat (5/10/2018).

JK menjelaskan sebuah drum dibelah dua. Kemudian, setelah drum diisi BBM, petugas tinggal menimba BBM menggunakan gayung literan.

Selain menghemat listrik yang dipakai dispenser BBM, cara ini bisa membuat antrean warga tidak terlalu panjang dan lama.


"Jadi bikin 10 di satu SPBU, (pelayanan jadi) cepat, antrenya bisa setengah jam, daripada enam jam antre orang, bisa bikin marah lagi orang. Kalaupun dia jual lagi, itu ndak apa-apa, biarkan saja. Rakyat juga perlu makan. Biar saja dijual, paling tinggi dia tambah Rp 1.000," ujar JK.

Warga Palu mengantre BBM di SPBU di Palu. Kondisi ini juga terjadi pada Kamis (4/10) kemarinWarga Palu antre BBM di SPBU di Palu. Kondisi ini juga terjadi pada Kamis (4/10).(Pradita Utama/detikcom)
JK menyampaikan teknik ini dalam rapat terbatas di kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Palu. Rapat itu diikuti Menteri Polhukam Wiranto, Mensos Agus Gumiwang, dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, serta pihak pemda Sulteng dan Pertamina.

Sebelum melihat antrean panjang warga di SPBU, JK meninjau IAIN Datokarama, Palu. Dia melihat hancurnya bangunan kampus dampak gempa yang terjadi Jumat (28/9).

JK langsung bertanya kepada Gubernur Sulawesi Tengah Longki Janggola yang menemaninya. JK bertanya soal perkuliahan para mahasiswa di sana.


"Ini sekarang mahasiswanya akan belajar di mana?" tanya JK.

Longki pun menjawab saat ini aktivitas kuliah mahasiswa diliburkan sementara akibat gempa 7,4 Magnitudo. JK juga sempat meninjau penanganan korban yang dirawat di RS Wirabuana.

Wapres JK ditunjuk Presiden Jokowi untuk memimpin penanganan gempa-tsunami di Palu dan Donggala. Pengalaman JK yang pernah menangani gempa-tsunami di Aceh dianggap akan sangat berguna. (jbr/dnu)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads