Daerah yang Alami Fenomena Likuifikasi akan Dijadikan Monumen

Daerah yang Alami Fenomena Likuifikasi akan Dijadikan Monumen

Muhammad Fida Ul Haq - detikNews
Jumat, 05 Okt 2018 21:24 WIB
Daerah yang Alami Fenomena Likuifikasi akan Dijadikan Monumen
Gempa Sulteng (Pradita Utama/detikcom)
Jakarta - Gempa Sulawesi Tengah menyebabkan daerah mengalami fenomena likuifikasi (liquefaction), yang membuat 'bangunan dan pohon berjalan'. Warga di daerah tersebut akan direlokasi dan lokasinya dijadikan monumen.

"Ya (ada) relokasi. Waktu kita rekonstruksi, ya pasti nggak di tempat itu. Terutama yang likuifikasi nanti kan ditutup, jadi monumen," kata Menko Polhukam Wiranto di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (5/10/2018).

Wiranto memastikan sudah mendapatkan tempat untuk relokasi warga. Dia sudah meminta kepala daerah mencari tempat yang tidak jauh dari permukiman warga yang terkena bencana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tempatnya sudah ada, saya minta jangan jauh-jauh," sebut Wiranto.

Wiranto menuturkan keadaan di Sulawesi Tengah berangsur normal. Dia mengatakan pasokan makanan sudah memadai.





"Hari pertama-kedua memang belum datang bantuan. Setelah makanan dan minuman datang dari darat-udara dari kota lain pada berdatangan. Lewat laut juga, udara juga makanan mulai berlimpah. Tinggal bagaimana kita bisa membagi dengan rata dan adil," sebutnya.

Fenomena likuifaksi atau 'bangunan dan pohon berjalan' muncul sesaat setelah gempa bumi di Sulawesi Tengah. BNPB menyebut ada empat daerah yang mengalami likuifikasi.




"Ada beberapa yang karena liquefaction empat tempat di Jl Dewi Sartika, Palu Selatan, di Petobo, Biromaru (Sigi), di Sidera, (Sigi)," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di kantor BNPB, Jl Pramuka, Jakarta Timur, Minggu (30/9). (fdu/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads