Bagi Hashim S Djojohadikusumo, Ratna Sarumpaet adalah seorang tokoh. Hampir semua orang di negeri ini, khususnya yang berusia di atas 15 tahun mengenal sosok Ratna.
Musabab itulah dia, Ketum Gerindra yang juga calon presiden Prabowo Subianto, Amien Rais, Fadli Zon dan sejumlah politikus percaya dengan pengakuan Ratna. Mereka tak menduga bahwa Ratna yang sudah diangkat jadi salah satu anggota Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Uno itu berbohong.
"Saya jujur saja percaya karena ketokohan beliau (Ratna Sarumpaet). Saya juga merasa tertipu, Pak Pabowo merasa tertipu, kita semua percaya, siapa yang bisa menduga," kata Hashim dalam wawancara eksklusif dengan detikcom yang tayang Jumat, 5 Oktober 2018.
Apalagi, lanjut Hashim, sebelum menggelar konferensi pers Prabowo lebih dulu menemui Ratna di rumahnya. Dia menegaskan bahwa dalam konferensi pers tersebut, Prabowo tidak menuduh siapa pun sebagai pelaku penganiayaan.
Prabowo hanya minta polisi mengusut, atau bila mungkin investigasi supaya terang dan fair. Hashim yang juga adik kandung Prabowo itu menyinggung kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan yang hingga kini belum terungkap oleh polisi.
"Tak ada tuduhan pada pihak manapun. Kita minta suatu proses yang fair. Kita tahu kasus Novel, sampai sekarang belum terungkap. Kita ingin itu saja," kata Hashim.
Setelah Ratna mengakui kebohongannya, Prabowo pun meminta maaf. Ratna Sarumpaet saat ini juga sudah mundur dari Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi.
(erd/jat)
