Pantauan detikcom, Jumat (5/10/2018), persiapan salat Jumat sudah dilaksanakan sejak pukul 11.30 WIB di halaman Masjid Agung Darussalam, Palu.
Warga Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), menunaikan salat Jumat pertama usai bencana gempa dan tsunami di pengungsian. Foto: Ahmad Bil Wahid/detikcom |
Para pengungsi menggelar sajadah di jalan masuk menuju masjid. Sehelai terpal juga dibentangkan untuk melindungi jemaah dari terik matahari. Mimbar dan pengeras suara juga disiapkan sebelum waktu salat tiba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pengungsi bisa berwudhu sebelum salat. Dua toren air berisi air bersih disiapkan tidak jauh dari tempat salat.
Warga memanjatkan doa dan tidak kuasa menahan kesedihan. Foto: Ahmad Bil Wahid/detikcom |
Dalam khotbahnya, khotib membahas bencana yang terjadi di Palu. Para pengungsi diajak tak berpikir negatif terhadap peristiwa ini dan mengintrospeksi diri.
"Jangan sampai musibah demi musibah datang menimpa kita tapi kita tidak menyadari apa yang menyebabkan datangnya musibah," kata khatib dalam khotbahnya.
Para korban gempa dan tsunami juga terlihat khusyu berdoa dan tidak kuasa menahan kesedihan yang mendalam.
Di kiri dan kanan tempat salat, terdapat tanah lapang yang dimanfaatkan untuk pengungsian. Warga mengungsi dengan tenda-tenda darurat yang dibuat dari terpal. (abw/aan)












































Warga Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), menunaikan salat Jumat pertama usai bencana gempa dan tsunami di pengungsian. Foto: Ahmad Bil Wahid/detikcom
Warga memanjatkan doa dan tidak kuasa menahan kesedihan. Foto: Ahmad Bil Wahid/detikcom