Prabowo Perlu Strategi Move On dari Hoax Ratna Sarumpaet

Prabowo Perlu Strategi Move On dari Hoax Ratna Sarumpaet

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Kamis, 04 Okt 2018 18:52 WIB
Capres Prabowo Subianto (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta - Isu penganiayaan yang diceritakan Ratna Sarumpaet ke timses Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ternyata bohong. Prabowo yang sempat membela Ratna kini diserang kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Prabowo perlu strategi baru untuk mengalihkan isu Ratna.

Pendapat di atas disampaikan Direktur Eksekutif lembaga survei Median, Rico Marbun via pesan singkat, Kamis (4/10/2018). Rico menyarankan sejumlah langkah ke Prabowo agar bisa 'move on' atau beranjak dari isu Ratna.

"Efek hoax Ratna menurut saya sementara ini lebih berefek ke soliditas timses dan parpol pendukung. Ada dua poin utama," kata Rico mengawali analisis dan pandangannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menurut Rico, isu Ratna bisa meledak lantaran mekanisme penyaringan dan penggunaan informasi oleh timses Prabowo-Sandi sangat lemah. Padahal, kata Rico, hal ini sangat sederhana. Timses Prabowo-Sandi harusnya bisa mengontak langsung aparat hukum sebelum mengambil kesimpulan terkait pengakuan Ratna.

"Tapi dari drama hoax ini sepertinya tidak berjalan dengan baik," kata Rico.

Kedua, drama hoax ini disebut Rico membuka juga indikasi keretakan dalam timses Prabowo meski minor.


"Terlihat sekali dukungan ketum-ketum parpol umtuk Prabowo agak minim, bahkan seperti nyaris tidak terdengar," jelas Rico.

Rico memandang hanya tokoh-tokoh lapis dua atau tiga dari timses Prabowo yang berkomentar soal isu Ratna. Baginya, terlihat partai selain Gerindra sadar dan khawatir akan efek buruk dari hoaks Ratna. Efek ini dijelaskan Rico bukan hanya akan memberi dampak ke kandidat pilpres, tapi juga berimbas buruk ke parpol pendukung

"Jadi mungkin dugaan saya ada pikiran efek positif Pilpres tidak dapat tapi efek negatifnya sudah kena duluan," nilai Rico.

Lalu, apa strategi yang mesti dijalankan Prabowo-Sandi untuk beranjak dari isu ini? Rico memberi dua saran.

Pertama, Prabowo disarankan Rico segera mencari kekuatan mesin politik baru atau alternatif yang berfungsi dua hal, yaitu menambah aliran darah segar ke tim pemenangan yang lebih siap bekerja untuk capres ketimbang berpikir dua kaki untuk kepentingan partai sendiri.


"Prabowo segera merekrut tokoh-tokoh utama oposisi yang dulu tidak beruntung menjadi lawan Jokowi sehingga ada efek kejut, seperti Gatot misalnya, atau tokoh-tokoh lain," ucapnya.

Kedua, lanjut Rico, tim media Prabowo sebaiknya lebih fokus pada substansi ketimbang tema-tema gimmick seperti Ratna. Dia menyebut isu dolar AS di atas Rp 15 ribu, janji Jokowi yang--menurutnya--tidak selesai dan sebagainya seharusnya bisa dipakai.

"Atau pilihan selanjutnya Prabowo pulangkan Habib Rizieq sekarang juga. Tentu ini heboh dan kasus Ratna ini selsesai dengan sendirinya," saran dia. (gbr/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads