Upaya mengembalikan kejayaan nama Banten, menurutnya, dilakukan melalui program yang dimiliki Pemprov. Mulai dari program yang ada di wilayah selatan yang saat ini terbatas perkembangannya sampai ke wilayah utara.
"Untuk mengembalikan itu, yang paling penting adalah bagaimana pemerintah harus memberikan (program) ke masyarakat. Ekspektasi masyarakat tinggi ke kita," kata Wahidin di Kawasan Banten Lama, Kasemen, Serang, Kamis (4/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang pertama yang kita utamakan jalan harus menjangkau untuk daya dukung ekonomi," katanya.
Baca juga: Ini Resep Bugar Ala Gubernur Banten Wahidin |
Termasuk lewat program ini diharapkan juga membangun potensi wisata. Apalagi, Banten memiliki panjang pantai 560 kilometer dengan tata kelola pulau yang belum maksimal dan potensi perikanan yang melimpah.
Sedangkan di daerah utara, kata mantan Wali Kota Tangerang ini, Banten memiliki 14 ribu industri yang mampu menampung tenaga kerja.
Tapi potensi-potensi tersebut, kata Wahidin, harus dibarengi pendidikan. Sejak pengelolaan SMA/SMK ada di tangan provinsi, biaya pendidikan para murid digratiskan.
"Kita prioritaskan masyarakat Banten dengan pendidikan gratis. Mereka jangan dibebani lagi dengan biaya pendidikan karena tidak mampu ke SMA/SMK, kita bebaskan semua," tegasnya.
Terakhir, menurutnya, kejayaan Banten tidak bisa dibangun tanpa membuat ikon. Kawasan Banten Lama dianggap Wahidin sebagai ikon kawasan ini. Lewat revitalisasi, ia yakin kawasan ini bisa menjadi objek wisata religius.
"Saya yakin, orang dari luar, para peziarah bisa datang, bisa 5 juta orang datang," katanya.
Informasi lebih lanjut tentang Ekspedisi APPSI bisa dilihat di sini.
Saksikan juga video 'Menhub: Pelabuhan Warnasari Harus Secepatnya Produktif!':
(idr/idr)











































