Kepsek Buka-bukaan soal Aksi Gores Tangan Massal Pelajar SMP

Kepsek Buka-bukaan soal Aksi Gores Tangan Massal Pelajar SMP

Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Kamis, 04 Okt 2018 14:54 WIB
Pekanbaru - Sebanyak 55 siswa-siswi SMP 18 Pekanbaru menggores tangannya. Inilah cerita di balik perilaku aneh yang ketahuan pihak sekolah.

Ketahuannya para siswi menggores lengannya tepatnya pada 7 September 2018. Awalnya, salah satu wali kelas tanpa sengaja melihat di lengan kiri salah satu murid perempuan ada bekas goresan.

"Waktu ditanya itu bekas apa? Siswi itu menjawab luka karena gores karena sesuatu benda. Tak percaya, guru tadi mencoba membuka lengan siswi lainnya. Kan kalau siswi di sekolah pakai lengan panjang. Salah satu siswi lainnya dilihat juga ada bekas goresan, alasannya jatuh dari sepeda motor," kata Kepala SMP Negeri 18 Pekanbaru, Lily Deswita, kepada detikcom di kantornya, Kamis (4/10/2018).

Karena saat itu di kelas tersebut ada tiga siswi, kata Lily, pihak wali kelas melapor. Pihak guru menyarankan agar dilakukan razia menyeluruh. Jadi, pada 12 September, seluruh siswa dirazia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari situlah ketahuan jumlahnya ada 55 orang anak-anak kami yang menggores di lengannya. Kami minta mereka untuk membawa orang tuanya. Pada 14 September, para orang tua murid datang dan kami kumpulkan di musala," kata Lily.

Karena merasa curiga atas perilaku muridnya, pihak sekolah meminta pihak Badan Narkotika Nasional (BBN) Kota Pekanbaru melakukan tes urine.

"Setelah itu, kita lakukan tes urine. Dan hasilnya anak-anak saya negatif mengonsumsi narkoba," kata Lily.

Munculnya nama merek minuman energi, kata Lily, karena para siswa ditanya satu per satu soal minuman. Setelah ditanya, tidak semua murid yang menggores tangannya meminum minuman kemasan itu.

"Memang mereka ada yang mengaku meminumnya, ada sehari sekali, dua kali. Tapi sebagian lagi tidak pernah meminumnya," kata Lily.

Untuk memastikan soal minuman kemasan itu, lanjut Lily, diajukan uji lab di Balai POM Pekanbaru. Hasilnya juga negatif mengandung zat yang berbahaya.

"Jadi tidak ada kaitannya minuman itu dengan aksi gores tangan yang dilakukan anak-anak saya. Sama sekali tidak ada," kata Lily.

Setelah dilakukan tes urine dan uji lab, kata Lily, belakangan kabar tersebut terekspos di media yang seakan menggiring opini pengaruh minuman kemasan tersebut.

"Padahal sama sekali tidak ada. Memang, belakangan diketahui dalam kemasan minuman itu ada larangan untuk ibu hamil dan anak-anak. Tapi yang pasti, anak-anak saya melakukan gores tangan bukan karena minuman itu. Semata-mata mereka terpengaruh nonton video di Instagram dan penyebaran lewat WA," kata Lily. (cha/asp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads