Soal Penyebab Puluhan Siswa Sayat Tangan, Pemkot Sangkal Mendikbud

Soal Penyebab Puluhan Siswa Sayat Tangan, Pemkot Sangkal Mendikbud

Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Kamis, 04 Okt 2018 11:28 WIB
Foto: SMP 18 Palembang (chaidir/detikcom)
Pekanbaru - Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru menyebutkan puluhan siswa SMP 18 sayat tangan terkait soal tren dan pengaruh di YouTube. Hasil tes urine tidak terbukti narkoba.

"Hasil tes urine para siswa di BBN Kota Pekanbaru mereka tidak terbukti mengkomsumsi narkoba. Soal minuman kemasan, hasil uji Lab di Balai POM juga tidak mengandung zat membahayakan. Itu bukan saya yang ngomong, tapi hasil tes urine dari BNN Kota Pekanbaru dan soal minuman tidak berbahaya itu hasil Lab Balai POM Pekanbaru," kata Kadisdik Pekanbaru, Abdul Jamal dalam perbincangan via telepon kepada detikcom, Kamis (4/10/2018).

Terkait statment Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) yang menduga ada unsur narkoba, menurut Jamal, mempersilakan pihak kementerian untuk mengecek langsung ke sekolah tersebut.

"Ya silahkan saja kalau Menteri Pendidikan pendapatnya seperti itu. Kami sudah cek ke sekolah, dan hasil BBN Kota Pekanbaru, hasilnya negatif. Kalau tak percaya, ya kami persilakanlah cek sendiri ke sekolah itu, tanyakan langsung ke siswanya," kata Jamal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mendikbud juga tidak yakin bila siswa SMP itu sayat tangan pengaruh dari nonton YouTube.

"Ya silahkan saja cek sendiri. Tanyakan langsung ke siswa itu, untuk apa kita tutupi persoalan ini," kata Jamal.

Menurut Jamal, dari keterangan sejumlah siswa yang lakukan sayat tangan, hal itu pengaruh dari YouTube.

"Kita sudah tanya para siswa itu, mereka mengaku terpengaruh nonton YouTube. Jadi semacam tren seperti itu. Ikut-ikutan. Mereka sayat tangannya ya lumayan panjanglah goresannya. Itu tren mereka saja. Hanya di sekolah itu aja yang ada, lainnya tak ada," kata Jamal.



Saksikan juga video 'Siswa SD Tewas Usai Berkelahi dengan Teman Sekelas':

[Gambas:Video 20detik]

(cha/asp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads